KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2021 kemarin, rupanya para emiten mulai kembali aktif mencari pendanaan melalui penerbitan surat utang. Tercatat, penerbitan obligasi korporasi pada 2021 mencapai 220 produk senilai Rp 106,8 triliun. Jika dibandingkan dengan 2020, jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 19,12%. Memasuki 2022, angka tersebut diproyeksikan akan kembali mencatatkan kenaikan.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memproyeksikan, dengan semakin pulihnya ekonomi di tahun ini, maka para emiten akan semakin gencar untuk melakukan ekspansi bisnisnya.
Selain itu, dengan adanya obligasi yang jatuh tempo, beberapa emiten juga akan melakukan
refinancing dengan menerbitkan kembali obligasi. “Setidaknya, jumlah penerbitan obligasi korporasi di tahun ini bisa naik sekitar 15% dari tahun lalu,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Senin (10/1).
Baca Juga: Lelang Sukuk Berpotensi Tetap Ramai, Meski Pasar Obligasi Terkoreksi Apalagi, dari sisi
demand, ia meyakini obligasi korporasi masih akan diburu para investor, khususnya bagi para investor yang ingin optimalkan
return. Dengan likuiditas yang masih berlimpah, namun
rate deposito masih rendah, lalu obligasi negara masih akan
volatile seiring adanya kenaikan suku bunga acuan global, maka obligasi korporasi akan jadi pilihan paling menarik. Hanya saja, Ramdhan menyebut tantangan untuk penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini adalah kenaikan suku bunga acuan. Hal ini berpotensi membuat
cost of fund para emiten sedikit lebih besar. Oleh karena itu, ia melihat akan banyak emiten yang mengoptimalkan penerbitan obligasi korporasi sebelum suku bunga acuan naik. “Hal ini juga akan membuat kupon obligasi korporasi di 2022 akan mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun lalu. Para pelaku pasar akan meminta kupon lebih tinggi seiring suku bunga yang lebih tinggi,” imbuh Ramdhan. Walau demikian, Ramdhan meyakini selama ekonomi terus membaik dan dunia industri semakin pulih, para perusahaan tidak akan kesulitan untuk memberikan kupon yang sedikit lebih tinggi.
Baca Juga: Insentif PPh DTP Bunga SBN untuk SBN yang Diterbitkan di Pasar Internasional Sementara bagi para investor, ia mengingatkan untuk tetap selektif dalam memilih obligasi korporasi. Terlebih lagi jika penerbitnya tergolong baru dalam menerbitkan obligasi. “Emiten lama lama yang sudah sering terbitkan obligasi korporasi, itu bisa jadi nilai plus karena secara historis sudah terbukti kemampuan dan kemauan membayarnya,” tutup Ramdhan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi