Penerbitan Obligasi Korporasi Tertahan Tahun Pemilu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten diperkirakan akan menaham penerbitan surat utang di semester II-2023. Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi menilai pasar masih wait and see sebabnya melihat perkembangan Pemilihan Umum (Pemilu).

"Pelaku pasar akan terlebih dahulu mencermati program-program kerja yang bakal diusung karena dapat memengaruhi sektor yang menjadi arah pembangunan ke depannya," ujarnya kepada Kontna.co.id, Kamis (10/8).

Meski begitu, ia melihat potensi gagal bayar obligasi korporasi akan cenderung minimal. Ini mengacu pada kondisi makro ekonomi Indonesia sudah cukup baik.


Terlihat dari inflasi yang menurun dan sudah berada dalam rentang target. Lalu Bank Indonesia (BI) juga diperkirakan akan tetap bertahan pada kebijakan akomodatif dengan mempertahankan suku bunga acuan 5,75% demi menjaga nilai tukar.

Baca Juga: Ini Faktor yang Dapat Menghambat Penerbitan Obligasi Korporasi di Semester II-2023

Baru di tahun depan, Reza memproyeksikan penerbitan obligasi korporasi akan semarak. Lantaran emiten mulai gencar melakukan ekspansi setelah diketahuinya pemenang Pemilu sehingga pasar akan lebih kondusif.

"Korporasi tentu lebih memilih struktur pembiayaan yang lebih murah, sehingga penerbitan obligasi akan lebih semarak pada saat tingkat suku bunga sudah menurun," sambungnya.

Multifinance dan perbankan masih menjadi sektor yang dominan menerbitkan obligasi korporasi. Apalagi, BI diproyeksi akan menurunkan suku bunga acuannya pada tahun 2024.

"Saat itu, emiten akan memanfaatkan momen tersebut untuk menerbitkan obligasi karena biaya bunga yang lebih murah," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari