JAKARTA. Perlambatan ekonomi global turut berdampak pada penurunan kinerja pasar modal. Nilai penawaran umum obligasi sepanjang 2013 turun 33,71% menjadi Rp 57,77 triliun ketimbang tahun lalu sebesar Rp 87,15 triliun. Jumlah penerbit obligasi baru tahun ini juga turun dari 62 emiten menjadi 50 emiten. Emisi tersebut termasuk penawaran umum berkelanjutan (PUB) dan sukuk. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan, pasar modal dari awal Januari 2013 hingga Mei 2013 masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. Namun, ada pembalikan sentimen pasar pada pertengahan tahun akibat meningkatnya kekhawatiran pasar atas kebijakan stimulus dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve.
Penerbitan obligasi melorot 33,71%
JAKARTA. Perlambatan ekonomi global turut berdampak pada penurunan kinerja pasar modal. Nilai penawaran umum obligasi sepanjang 2013 turun 33,71% menjadi Rp 57,77 triliun ketimbang tahun lalu sebesar Rp 87,15 triliun. Jumlah penerbit obligasi baru tahun ini juga turun dari 62 emiten menjadi 50 emiten. Emisi tersebut termasuk penawaran umum berkelanjutan (PUB) dan sukuk. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan, pasar modal dari awal Januari 2013 hingga Mei 2013 masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. Namun, ada pembalikan sentimen pasar pada pertengahan tahun akibat meningkatnya kekhawatiran pasar atas kebijakan stimulus dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve.