KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebutkan sektor multifinance masih mendominasi penerbitan obligasi korporasi sepanjang paruh pertama tahun ini. Penerbitan obligasi multifinance diprediksi masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Jika melihat data Pefindo, penerbitan obligasi sektor multifinance memiliki porsi sebanyak 20% dari keseluruhan sektor yang menerbitkan obligasi di semester I-2021. Adapun nilai obligasi yang diterbitkan sektor multifinance mencapai Rp 8,58 triliun. “Multifinance sampai semester I-2021 masih mendominasi dan kita lihat dari tahun ke tahun sektor tersebut yang paling rajin menerbitkan obligasi,” ujar Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra.
Salyadi menambahkan, rajinnya multifinance menerbitkan obligasi dikarenakan memang minat investor terhadap obligasi di sektor tersebut cukup besar. Hal ini mengingat rating dari obligasi multifinance mayoritas tinggi sehingga risiko yang cukup rendah. Oleh karena itu, Salyadi menilai penerbitan obligasi multifinance di paruh kedua ini bisa jadi masih akan ramai. Baca Juga: Ini 6 tantangan yang harus dihadapi industri multifinance Per 30 Juni 2021, Pefindo telah mengantongi mandat penerbitan surat utang untuk tiga perusahaan multifinance. Total nilai dari mandat tersebut mencapai Rp 9,3 triliun. “Porsi multifinance saya rasa masih besar walaupun tujuan mereka adalah refinancing bukan untuk ekspansi usaha. Optimisme perusahaan multifinance ini juga sudah sangat tinggi karena penjualan mobil sudah tumbuh,” tambah Salyadi. Salah satu perusahaan multifinance yang akan menerbitkan obligasi di paruh kedua tahun ini ada PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau lebih dikenal Adira Finance. Masa penawaran umum dari obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dijadwalkan pada 15 - 19 Juli 2021. Dalam keterbukaan informasinya, Adira Finance akan menerbitkan dua obligasi, antara lain obligasi berkelanjutan V Adira Finance Tahap II Tahun 2021 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp 1,3 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap II Tahun 2021 dengan jumlah dana sukuk mudharabah sebesar Rp 200 miliar. “Rencana dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen sehubungan dengan kegiatan usaha perseroan,” ujar Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli kepada Kontan.co.id. Hafid menyampaikan, penerbitan obligasi ini merupakan upaya diversifikasi sumber pendanaan perseroan melalui dukungan dari pembiayaan bersama atau joint financing dengan perusahaan induk, Bank Danamon, serta memperoleh pinjaman eksternal terdiri atas pinjaman bank dan obligasi serta sukuk.