KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) membuka kemungkinan penerbitan surat berharga negara (SBN) bisa diperdagangkan (tradeable) di pasar sekunder secara online. Tahun ini, kali pertama Kemkeu menerbitkan SBN ritel non tradeable melalui saving bond ritel seri SBR003 secara online. Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Loto mengatakan, pemerintah akan melakukan evaluasi penerbitan SBR003 secara online setelah hasil penjatahan nanti. Jika berdasarkan laporan para mitra distribusi (midis) tak ada kendala berarti, maka pemerintah bisa menerbitkan SBN online dua kali selama setahun berjalan. "Laporan dari midis misalnya bahwa untuk edukasi itu perlu waktu sehingga di tahap pertama (target) Rp 1 triliun. Tapi perlu juga kemudian dalam kesempatan lain kami perlu buka lagi. Jadi dalam setahun berjalan tidak hanya sekali, kami juga terbuka," kata Loto, Senin (21/5) malam.
Penerbitan ORI akan dilakukan secara online?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) membuka kemungkinan penerbitan surat berharga negara (SBN) bisa diperdagangkan (tradeable) di pasar sekunder secara online. Tahun ini, kali pertama Kemkeu menerbitkan SBN ritel non tradeable melalui saving bond ritel seri SBR003 secara online. Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Loto mengatakan, pemerintah akan melakukan evaluasi penerbitan SBR003 secara online setelah hasil penjatahan nanti. Jika berdasarkan laporan para mitra distribusi (midis) tak ada kendala berarti, maka pemerintah bisa menerbitkan SBN online dua kali selama setahun berjalan. "Laporan dari midis misalnya bahwa untuk edukasi itu perlu waktu sehingga di tahap pertama (target) Rp 1 triliun. Tapi perlu juga kemudian dalam kesempatan lain kami perlu buka lagi. Jadi dalam setahun berjalan tidak hanya sekali, kami juga terbuka," kata Loto, Senin (21/5) malam.