Penerbitan SBN di 2025 Direncanakan Naik 42,2% Jadi Rp 642,56 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menerbitkan utang baru melalui surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 642,56 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Mengutip Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025 disebutkan, penerbitan SBN tersebut naik 42,2% jika dibandingkan dengan outlook APBN tahun 2024 sebesar Rp 451,85 triliun.

“Upaya pemenuhan target pembiayaan utang melalui penerbitan SBN tahun 2025 akan dilakukan dengan memprioritaskan instrumen SBN dalam mata uang rupiah,” mengutip laporan tersbeut, Selasa (20/8).


Baca Juga: Penerimaan Tak Seindah Tahun Lalu, Penarikan Utang Baru Naik 36,6% Hingga Juli 2024

Pemilihan instrumen dan tenor penerbitan akan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain kebijakan pengelolaan utang, biaya penerbitan SBN, risiko pasar keuangan domestik dan global, preferensi investor, dan kapasitas daya serap pasar.

Secara umum, penerbitan SBN di pasar domestik tahun 2025 akan dilakukan melalui instrumen SUN dan SBSN dengan tenor 2-30 tahun dan Surat Perbendaharaan Negara/ Syariah (SPN/S).

Penerbitan SBN dapat dilakukan dalam bentuk Obligasi Negara dan Sukuk, baik dalam ritel dan nonritel. Dengan penerbitan SBN ritel secara daring, diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat, terutama generasi milenial, untuk berinvestasi pada SBN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi