KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel tahun 2026 diproyeksi meningkat. Hal ini seiring dengan meluasnya inklusi keuangan di masyarakat. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Suminto menyampaikan, realisasi penerbitan SBN ritel tahun 2025 mencapai sekitar Rp 153 triliun. Capaian tersebut meningkat jika dibandingkan dengan realisasi penerbitan SBN ritel tahun 2024 yang mencapai Rp 148 triliun, dengan frekuensi dan jumlah seri penerbitan yang sama. Peningkatan tersebut didukung oleh permintaan investor ritel domestik yang solid. Ini terlihat dari beberapa penerbitan SBN ritel yang dilakukan upsize/penambahan kuota dan kuotanya habis sebelum masa penawaran berakhir. Permintaan dari investor domestik tersebut masih tetap solid meskipun imbal hasil yang ditawarkan semakin rendah seiring trend penurunan suku bunga di pasar.
Penerbitan SBN Ritel Tahun 2026 Diproyeksi Meningkat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel tahun 2026 diproyeksi meningkat. Hal ini seiring dengan meluasnya inklusi keuangan di masyarakat. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Suminto menyampaikan, realisasi penerbitan SBN ritel tahun 2025 mencapai sekitar Rp 153 triliun. Capaian tersebut meningkat jika dibandingkan dengan realisasi penerbitan SBN ritel tahun 2024 yang mencapai Rp 148 triliun, dengan frekuensi dan jumlah seri penerbitan yang sama. Peningkatan tersebut didukung oleh permintaan investor ritel domestik yang solid. Ini terlihat dari beberapa penerbitan SBN ritel yang dilakukan upsize/penambahan kuota dan kuotanya habis sebelum masa penawaran berakhir. Permintaan dari investor domestik tersebut masih tetap solid meskipun imbal hasil yang ditawarkan semakin rendah seiring trend penurunan suku bunga di pasar.