KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel pada tahun depan diperkirakan masih membetot minat investor ritel. Hal ini karena imbal hasil dari SBN ritel masih jauh lebih menarik jika dibandingkan instrumen lain. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, imbal hasil SBN ritel masih tetap menarik di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Dia mencatat, pada tahun 2023 ini, instrumen keuangan dengan imbal hasil tertinggi adalah obligasi pemerintah bila dibandingkan dengan instrumen keuangan lainnya. “Namun, beberapa investor mungkin akan lebih berhati-hati, terutama bagi para investor yang berencana untuk melakukan transaksi jual-beli di pasar sekunder, akibat sentimen risk-off yang mendominasi pasar keuangan saat ini,” tutur Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (23/8).
Penerbitan SBN Ritel Tahun Depan Masih Akan Membetot Minat Investor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel pada tahun depan diperkirakan masih membetot minat investor ritel. Hal ini karena imbal hasil dari SBN ritel masih jauh lebih menarik jika dibandingkan instrumen lain. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, imbal hasil SBN ritel masih tetap menarik di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Dia mencatat, pada tahun 2023 ini, instrumen keuangan dengan imbal hasil tertinggi adalah obligasi pemerintah bila dibandingkan dengan instrumen keuangan lainnya. “Namun, beberapa investor mungkin akan lebih berhati-hati, terutama bagi para investor yang berencana untuk melakukan transaksi jual-beli di pasar sekunder, akibat sentimen risk-off yang mendominasi pasar keuangan saat ini,” tutur Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (23/8).