Penerbitan sukuk bank syariah diproyeksi minim



JAKARTA. PT Bank BNI Syariah memprediksi penerbitan surat utang syariah korporasi perbankan pada tahun ini akan minim, karena sumber permodalan internal dari sejumlah bank syariah masih memadai.

Menurut Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono di Jakarta, Rabu, pendanaan dari induk usaha atau pemegang saham masih mencukupi untuk ekspansi bank-bank syariah tahun ini.

"Lihat di empat bank besar syariah yang memegang 70 persen pasar, sumber modalnya masih dari pemegang saham. Jadi saya rasa belum ada penerbitan SUKUK (surat utang syariah) yang signifikan," ujarnya.


Empat bank syariah yang menguasai 70 persen pasar perbankan syariah itu adalah Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Muamalat dan BRI Syariah.

"BNI Syariah sendiri tahun ini tidak ada rencana unuk menerbitkan SUKUK," kata dia.

Di sisi lain, Imam melihat potensi bisnis perbankan syariah pada tahun ini akan cemerlang. Menurutnya, target pertumbuhan pembiayaan sebesar 15 persen pada kuartal I 2016 ini akan tercapai.

Secara industri hal itu karena telah membaiknya saluran pembiayaan dari dua pemain besar yakni Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat pada awal tahun.

Untuk tiga kuartal kedepan, Imam melihat potensi perbankan syariah akan terus menanjak, asalkan pemerintah benar-benar berperan aktif dengan regulator dan industri untuk mengembangkan bisnis syariah.

Anggota Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Sofyan Djalil menjamin pemerintah akan proaktif mengembangkan bisnis perbankan syariah.

Langkah awal, ujarnya, KNKS yang juga beranggotakan Otoritas Jasa Keuangan akan menderegulasi hambatan-hambatan ekonomi syariah. Selain itu, insentif untuk permodalan juga disiapkan agar pelaku ekonomi syariah dapat leluasa untuk ekspansi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan