KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan penerbitan surat utang korporasi menurun pada tahun 2026. Hal ini terkait sentimen suku bunga. Chief Economist Pefindo, Suhindarto memperkirakan penerbitan baru surat utang tahun 2026 akan berkisar Rp 154 triliun – Rp 196,86 triliun, dengan titik tengah pada Rp 175,77 triliun. Jumlah ini lebih kecil dari realisasi penerbitan surat utang korporasi pada Januari – November 2025 yang sebesar Rp 198,81 triliun. Suhindarto mengatakan pada tahun 2025 ini penurunan suku bunga sampai 125 basis poin (bps) per akhir November 2025. Adapun di tahun 2026 kemungkinan tidak akan sebesar itu. Pefindo memperkirakan suku bunga akan berada di rentang 4% - 4,5% di tahun 2026.
Penerbitan Surat Utang Korporasi Diproyeksi Menurun di Tahun Depan
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan penerbitan surat utang korporasi menurun pada tahun 2026. Hal ini terkait sentimen suku bunga. Chief Economist Pefindo, Suhindarto memperkirakan penerbitan baru surat utang tahun 2026 akan berkisar Rp 154 triliun – Rp 196,86 triliun, dengan titik tengah pada Rp 175,77 triliun. Jumlah ini lebih kecil dari realisasi penerbitan surat utang korporasi pada Januari – November 2025 yang sebesar Rp 198,81 triliun. Suhindarto mengatakan pada tahun 2025 ini penurunan suku bunga sampai 125 basis poin (bps) per akhir November 2025. Adapun di tahun 2026 kemungkinan tidak akan sebesar itu. Pefindo memperkirakan suku bunga akan berada di rentang 4% - 4,5% di tahun 2026.