KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang korporasi pada semester 1 2023 tercatat turun 37% year on year (YoY) menjadi Rp 45,99 triliun, dari Rp 72,73 triliun pada periode sama 2022. Salah satu penyebabnya adalah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang relatif tinggi, yakni mencapai 5,75% pada semester 1 2023. Tingginya suku bunga ini membuat perusahaan menunda penerbitan surat utangnya. Mengingat, biaya untuk menerbitkan surat utang menjadi lebih mahal dibandingkan dengan semester 1 2022 yang mana tingkat suku bunga acuan hanya di 3,5%. Chief Economist Pefindo Suhindarto mengatakan, kenaikan tingkat suku bunga acuan yang relatif lebih tinggi turut mendorong peningkatan rata-rata kupon surat utang korporasi. Tercatat, rata-rata kupon surat utang korporasi meningkat untuk hampir semua peringkat, kecuali peringkat AAA tenor 5 tahun dan peringkat AA untuk tenor 1, 3, dan 5 tahun.
Penerbitan Surat Utang Korporasi Turun pada Semester I, Ini Penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang korporasi pada semester 1 2023 tercatat turun 37% year on year (YoY) menjadi Rp 45,99 triliun, dari Rp 72,73 triliun pada periode sama 2022. Salah satu penyebabnya adalah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang relatif tinggi, yakni mencapai 5,75% pada semester 1 2023. Tingginya suku bunga ini membuat perusahaan menunda penerbitan surat utangnya. Mengingat, biaya untuk menerbitkan surat utang menjadi lebih mahal dibandingkan dengan semester 1 2022 yang mana tingkat suku bunga acuan hanya di 3,5%. Chief Economist Pefindo Suhindarto mengatakan, kenaikan tingkat suku bunga acuan yang relatif lebih tinggi turut mendorong peningkatan rata-rata kupon surat utang korporasi. Tercatat, rata-rata kupon surat utang korporasi meningkat untuk hampir semua peringkat, kecuali peringkat AAA tenor 5 tahun dan peringkat AA untuk tenor 1, 3, dan 5 tahun.