Penerimaan bea keluar turun, hilirisasi jalan?



JAKARTA. Pemerintah dapat sedikit tersenyum, pasalnya kebijakan tentang hilirisasi sudah membuahkan hasil. Hasil tersebut dapat dilihat dari data yang dikeluarkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai. Di mana realisasi penerimaan bea keluar Ditjen Bea Cukai per 7 Agustus 2012 sebesar Rp 13,527 triliun dari yang ditargetkan pada waktu yang sama Rp 14,020 triliun. Menurut Direktur Jenderal Bea Cukai Agung Kuswandono penurunan itu akibat efek kebijakan hilirisasi pemerintah. "Bea keluar turun selain karena harga internasional CPO-nya rendah dan pengusaha CPO sudah mulai shift, menaikkan satu tingkat. Ini terkait hilirisasi, ini sudah ada efeknya." kata Agung saat ditemui di kantornya, Selasa (14/8) siang. Agung mengatakan penerimaan bea keluar itu hanya dari beberapa komoditas seperti CPO, rotan, kakao, dan beberapa produk lain. Dengan diberlakukannya hilirisasi tersebut tarif bea keluarnya jadi lebih rendah dibandingkan saat masih mengirim bahan mentah. Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa meyakini proyek MP3EI berupa hilirisasi dapat mempengaruhi ekspor Indonesia yang sudah tiga bulan belakangan selalu defisit dibanding impor. "Lah iya dong berpengaruh pada ekspor. Sekarang kan rata-rata sedang dalam pembangunan, terutama hilirasisinya itu. Hilirisasi produk-produk sawit, kakao itu orientasinya ke ekspor. Terutama mengurangi impor karena produk-produk itu kan kita impor," ujar Hatta, Selasa (14/8) pagi. Hatta juga meyakini dalam enam bulan ke depan ekspor Indonesia akan naik. Karena di program MP3EI itu akan memberikan beberapa kemudahan. Hal yang Hatta banggakan adalah naiknya sektor investasi sebesar 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.