JAKARTA. Hingga akhir Juni 2013, realisasi penerimaan bea dan cukai dari Direktorat Bea dan Cukai mencapai Rp 73,9 triliun atau 48% dari target yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013. Penerimaan bea dan cukai itu terdiri dari penerimaan negara dari bea masuk sebesar Rp 14,4 triliun, bea keluar Rp 6,9 triliun, dan cukai sebesar 52,6 triliun. Khusus untuk bea keluar terjadi penurunan yang tajam, sebesar 37%, jika dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2012 lalu. Penyebabnya adalah, merosotnya jumlah ekspor karena turunnya harga sejumlah komoditas seperti crude palm oil (CPO). Sementara itu, menurut Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kementerian Keuangan, Susiwijono Moegiarso, ekspor maupun impor merupakan pedoman naiknya penerimaan bea masuk dan keluar.
Penerimaan negara dari bea keluar turun drastis
JAKARTA. Hingga akhir Juni 2013, realisasi penerimaan bea dan cukai dari Direktorat Bea dan Cukai mencapai Rp 73,9 triliun atau 48% dari target yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013. Penerimaan bea dan cukai itu terdiri dari penerimaan negara dari bea masuk sebesar Rp 14,4 triliun, bea keluar Rp 6,9 triliun, dan cukai sebesar 52,6 triliun. Khusus untuk bea keluar terjadi penurunan yang tajam, sebesar 37%, jika dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2012 lalu. Penyebabnya adalah, merosotnya jumlah ekspor karena turunnya harga sejumlah komoditas seperti crude palm oil (CPO). Sementara itu, menurut Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kementerian Keuangan, Susiwijono Moegiarso, ekspor maupun impor merupakan pedoman naiknya penerimaan bea masuk dan keluar.