Penerimaan negara dari sektor energi Rp 398,4 T



JAKARTA. Realisasi penerimaan negara dari sektor energi sepanjang 2013 diprediksi mencapai Rp 398,4 triliun. Penerimaan sebesar itu terdiri dari penerimaan Migas Rp 252,4 triliun, pertambangan umum Rp 145,1triliun dan panas bumi Rp 0,87 triliun.

"Secara umum kami telah bekerja keras mencapai target penerimaan negara," ujar Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumat (27/12).

Dari sisi produksi energi, selama 2013 realisasinya mencapai 6,87 juta barrel oil feer per day (BOEPD/barrel minyak per hari). Terdiri dari realisasi produksi minyak bumi sebesar 826 ribu BOEPD, lifting gas bumi sebesar 1204 ribu BOEPD, dan batu bara sebesar 4841 BOEPD.


Sedangkan realisasi volume BBM bersubsidi 2013 sebesar 46,51 juta kiloliter. "Ada penghematan 1,49 juta kiloliter dibanding kuota 48 juta kiloliter," ungkap Wacik.

Selain itu, Wacik menyampaikan untuk musim liburan akhir tahun stok BBM bersubsidi dalam kondisi aman. Rata-rata stok pada periode tersebut yaitu Premium 16 hari, minyak tanah 81 hari dan minyak solar 17 hari, Pertamax 50 hari dan kebutuhan Avtur naik 18 persen.

Sementara, penyediaan tenaga listrik dalam kondisi pasokan cukup. Rata-rata daya mampu membangkit pembangkit sebesar 32.476 megawatt dan beban puncak sebesar 29.791 megawatt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan