JAKARTA. Penerimaan pajak tahun ini masih jauh dari target. Direktorat Jenderal Pajak menyatakan, penerimaan pajak per 26 September, baru mencapai Rp 683 triliun atau 63,69% dari target penerimaan pajak tahun ini sebesar Rp 1.072,38 di APBNP 2014. Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany mengungkapkan beberapa kendala yang menyebabkan penerimaan pajak tahun ini sulit tercapai. Sulitnya mencapai target pajak tahun ini berasal dari pos Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Tidak maksimalnya dua penerimaan pajak itu dikarenakan beberapa hal. Pertama, penerimaan dari PPnBM dinilai kurang maksimal karena adanya program pemerintah memberikan insentif PPnBM bagi mobil murah dan ramah lingkungan alias Low Cost Green Car (LCGC).
Penerimaan pajak barang mewah terganggu LCGC
JAKARTA. Penerimaan pajak tahun ini masih jauh dari target. Direktorat Jenderal Pajak menyatakan, penerimaan pajak per 26 September, baru mencapai Rp 683 triliun atau 63,69% dari target penerimaan pajak tahun ini sebesar Rp 1.072,38 di APBNP 2014. Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany mengungkapkan beberapa kendala yang menyebabkan penerimaan pajak tahun ini sulit tercapai. Sulitnya mencapai target pajak tahun ini berasal dari pos Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Tidak maksimalnya dua penerimaan pajak itu dikarenakan beberapa hal. Pertama, penerimaan dari PPnBM dinilai kurang maksimal karena adanya program pemerintah memberikan insentif PPnBM bagi mobil murah dan ramah lingkungan alias Low Cost Green Car (LCGC).