Penerimaan pajak diprediksi 86% dari target 2017



JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuka kemungkinan perubahan target penerimaan negara dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2017 yang akan diajukan Juli mendatang.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani bilang, angka yang tepat untuk target penerimaan negara dilihat berdasarkan capaian terkini dari realisasi penerimaan yang sudah masuk ke kas negara. Dalam catatan Kemenkeu, total penerimaan dalam negeri hingga akhir Mei 2017 mencapai Rp 584,9 triliun atau 33,4% dari total target penerimaan negara pada tahun ini yang sebesar Rp 1.748 triliun.

Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menilai, sikap pemerintah untuk realistis terkait target pendapatan adalah hal yang bagus. Namun, jika demikian, maka skema pembiayaan di luar APBN harus digencarkan.


“Selama ini nyatanya porsi APBN hanya 20% dari produk domestik bruto (PDB), dan semakin sulit mengandalkan penerimaan negara dari pajak,” kata Yustinus kepada KONTAN, Minggu (18/6).

Melihat realisasi dari penerimaan negara saat ini, Yustinus menyoroti penerimaan pajak yang tahun ini ia perkirakan tidak akan tercapai 100% atau sesuai taget dalam APBN 2017 Rp 1.307,6 triliun. Penerimaan perpajakan dari Januari hingga Mei sendiri tercatat masih Rp 463,5 triliun atau 33,4%

Untuk pajak, menurutnya perlu dibuat proyeksi konservatif dari capaian lima hingga enam bulan ini karena harus diingat, semester II tidak ada penerimaan dari amnesti pajak yang tahun lalu menyumbang Rp 97 triliun. “Kemungkinan penerimaan pajak bisa di 86% (dari target APBN 2017),” katanya.

Selain dari perpajakan, penerimaan negara juga didapat dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Hingga Mei jumlah yang masuk ke kas negara mencapai Rp 121,4 triliun atau sudah 50,4% dari target sebesar Rp 240,4 triliun.

Meski pencapaiannya sudah besar, menurut Yustinus, proporsinya ke total penerimaan negara kurang signifikan sehingga sulit memitigasi penerimaan pajak yang 86% dari target. “PNBP mungkin bisa naik, asal kenaikan harga-harga stabil. PNBP mungkin di Rp 300-an triliun kalau tercapai seluruhnya,” ucapnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang, bahwa pihaknya akan mengupayakan agar target pajak 2017 tercapai. Dia menyisir terutama dari pajak nonmigas hingga akhir tahun. Ditjen Pajak, menurut Sri Mulyani telah memiliki data detail penerimaan pajak yang under control dan berapa yang perlu extra effort.

”Kami harap (target pajak) masih akan tercapai meski kami lihat potensi risiko sebesar Rp 70 triliun sampai Rp 90 triliun yang masih butuh extra effort dari Ditjen Pajak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini