KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan pajak penghasilan (PPh) 21 atau pajak karyawan masih mengalami penurunan secara kumulatif Januari hingga April 2025.

Apabila dihitung, penerimaan PPh 21 hingga April 2025 hanya mencapai Rp 85,2 triliun. Angka ini mengalami penurunan 13,06% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai Rp 98 triliun.

Hanya saja, dalam Konferensi Pers APBN, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu hanya menjelaskan dan memaparkan penerimaan PPh 21 secara bulanan yang memang terlihat mengalami kenaikan.

Harga Hunian Bukan Satu-Satunya Kendala Gen Z Belum Punya Rumah Sendiri

Anggito menyampaikan, penerimaan PPh 21 pada April 2025 tercatat sebesar Rp 35,2 triliun, atau meningkat dibandingkan April 2024 sebesar Rp 33,7 triliun.

Baca Juga: Pemerintah akan Memangkas Tarif PPh Badan Jadi Selevel dengan Singapura

"Jadi ini menunjukkan kalau kondisinya sudah normal. Kita sudah bisa membandingkan antara 2025 dan 2024," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (23/5).

Ia menjelaskan, kenaikan PPh 21 pada periode April 2025 ini ditopang oleh pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR).

Penerimaan ini membaik dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya yang menurun karena dampak kebijakan tarif efektif rata-rata (TER).

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan melaporkan bahwa realisasi penerimaan pajak hingga 30 April 2025 mencapai Rp 557,1 triliun. 

Angka tersebut mencatat penurunan 10,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 624,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News