JAKARTA. Penerimaan sektor pajak belum juga maksimal. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, penerimaan pajak hingga 14 Juni 2013 hanya Rp 384,1 triliun atau 38,6% target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013 sebesar Rp 995 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, penerimaan pajak sudah mencapai 41% dari target APBNP 2012 sebesar Rp 980,20 triliun. Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Bambang Brodjonegoro, mengaku tidak khawatir dengan kinerja perpajakan. Mengingat secara nominal penerimaan pajak tetap mengalami peningkatan. "Dari persentase turun tapi secara nominal tetap naik, kami masih berharap target APBNP tercapai," jelasnya, Selasa (25/6). Penerimaan pajak kali ini tumbuh 6,6% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, angka itu lebih rendah dari target pemerintah yang menargetkan pertumbuhan penerimaan pajak tahun ini sebesar 19% dari tahun lalu. Selama ini Ditjen Pajak selalu berasalan kurang maksimalnya penerimaan pajak tahun oini karena kondisi ekonomi global yang belum membaik.
Penerimaan pajak lebih rendah dari tahun lalu
JAKARTA. Penerimaan sektor pajak belum juga maksimal. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, penerimaan pajak hingga 14 Juni 2013 hanya Rp 384,1 triliun atau 38,6% target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013 sebesar Rp 995 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, penerimaan pajak sudah mencapai 41% dari target APBNP 2012 sebesar Rp 980,20 triliun. Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Bambang Brodjonegoro, mengaku tidak khawatir dengan kinerja perpajakan. Mengingat secara nominal penerimaan pajak tetap mengalami peningkatan. "Dari persentase turun tapi secara nominal tetap naik, kami masih berharap target APBNP tercapai," jelasnya, Selasa (25/6). Penerimaan pajak kali ini tumbuh 6,6% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, angka itu lebih rendah dari target pemerintah yang menargetkan pertumbuhan penerimaan pajak tahun ini sebesar 19% dari tahun lalu. Selama ini Ditjen Pajak selalu berasalan kurang maksimalnya penerimaan pajak tahun oini karena kondisi ekonomi global yang belum membaik.