KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daya tahan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020 makin melemah, sering dengan penerimaan pajak yang lesu. Mau tidak mau, pemerintah memangkas anggaran belanja daripada menambah utang baru agar defisit akhir tahun tetap di level 6,34% terhadap produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan realisasi sampai dengan akhir Juli 2020, pendapatan negara sebesar Rp 922,24 triliun, tumbuh negatif 12,37% year on year (yoy). Sementara, belanja negara mencatatkan realisasi sebesar Rp 1.252,41 triliun tumbuh 1,3% yoy. Dus, defisit APBN menjadi 2,01% dari PDB Baca Juga: Mantap, indeks manufaktur Indonesia bulan Agustus 2020 melesat ke level 50,8
Penerimaan pajak loyo, belanja pemerintah mesti dipangkas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daya tahan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020 makin melemah, sering dengan penerimaan pajak yang lesu. Mau tidak mau, pemerintah memangkas anggaran belanja daripada menambah utang baru agar defisit akhir tahun tetap di level 6,34% terhadap produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan realisasi sampai dengan akhir Juli 2020, pendapatan negara sebesar Rp 922,24 triliun, tumbuh negatif 12,37% year on year (yoy). Sementara, belanja negara mencatatkan realisasi sebesar Rp 1.252,41 triliun tumbuh 1,3% yoy. Dus, defisit APBN menjadi 2,01% dari PDB Baca Juga: Mantap, indeks manufaktur Indonesia bulan Agustus 2020 melesat ke level 50,8