JAKARTA. Lesunya dunia usaha membuat pemerintah harus memutar otak mencari sumber penerimaan pajak. Apalagi, lesunya ekonomi di kuartal pertama diperkirakan berlanjut. Pemerintah mencatat, hingga akhir April, realisasi penerimaan pajak baru mencapai Rp 286,8 triliun, masih jauh dari target yang diusung pemerintah. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2015, target penerimaan pajak sebesar Rp 1.284 triliun. Menurut salah satu tim ekonomi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wijayanto Samirin, untuk memenuhi target penrimaan tahun 2015, memang tidak mudah. Tetapi pemerintah harus mulai bergerak agar target tidak meleset.
Penerimaan pajak terancam pelambatan ekonomi
JAKARTA. Lesunya dunia usaha membuat pemerintah harus memutar otak mencari sumber penerimaan pajak. Apalagi, lesunya ekonomi di kuartal pertama diperkirakan berlanjut. Pemerintah mencatat, hingga akhir April, realisasi penerimaan pajak baru mencapai Rp 286,8 triliun, masih jauh dari target yang diusung pemerintah. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2015, target penerimaan pajak sebesar Rp 1.284 triliun. Menurut salah satu tim ekonomi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wijayanto Samirin, untuk memenuhi target penrimaan tahun 2015, memang tidak mudah. Tetapi pemerintah harus mulai bergerak agar target tidak meleset.