JAKARTA. Walau penertiban parkir liar sudah dilakukan secara rutin, namun, keberadaan parkir liar di beberapa titik wilayah strategis di Jakarta Selatan masih terlihat memprihatinkan.Ratusan sepeda motor dan mobil masih terlihat diparkirkan secara liar mulai dari bahu jalan hingga atas trotoar, akibatnya membuat titik-titik kemacetan semakin parah. Berbagai upaya penindakan pun dilakukan untuk mengurangi jumlah pelanggaran tersebut, mulai dari pencabutan pentil, pemasangan stiker berisi pemberitahuan mengenai larangan parkir liar dan Perda DKI Jakarta serta pemberian surat tilang. Namun, ternyata masih kurang ampuh untuk menghapus parkir liar saat ini.Pantauan Warta Kota di beberapa titik jalan rawan parkir liar, mulai dari komplek Masjid Agung Al Azhar tepatnya di Jalan Raden Patah, sekitar Kawasan Plasa Blok M, dan Jalan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (22/10/2013) masih terlihat banyak sepeda motor dan mobil yang terparkir liar mulai dari atas trotoar hingga seluruh badan jalan di jalur lambat.Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan di beberapa ruas jalan tersebut menjadi tersendat. Hal ini karena selain adanya penyempitan jalan akibat parkir liar, beberapa aktivitas keluar masuk kendaraan juga kerap memperlambat arus kendaraan yang melintas.Pemandangan serupa juga terlihat di wilayah sekitar Jalan Raya Minangkabau, Jalan Raya Tebet, Tebet, Jakarta Selatan.Di kedua lokasi tersebut, kemacetan arus lalu lintas disebabkan oleh adanya aktivitas bongkar muat dan pangkalan liar truk-truk berukuran besar. Menjamurnya lokasi parkir liar saat ini selain dari banyaknya juru parkir liar juga dikarenakan tidak adanya kesadaran dari para warga.Kasudin Perhubungan Jakarta Selatan, Arifin HM mengakui, walaupun razia yang dilakukan pihaknya berhasil menjaring sebanyak 1200 unit sepeda motor dan 400 unit mobil selama dua bulan terakhir, keberadaan parkir liar masih terlihat rapat dan menjamur di beberapa wilayah Jakarta Selatan."Susah juga, walaupun setiap hari gelar operasi, Senin sampai Jumat bergilir di setiap kecamatan, tapi lokasi parkir liar masih saja ada. Kayak misalnya penertiban terbesar di wilayah Setiabudi, Selasa (22/10) kemarin, kami berhasil menjaring 450 kendaraan, rinciannya 400 sepeda motor dan 50 mobil," jelasnya. (Tribunnews.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penertiban parkir liar akan libatkan masyarakat
JAKARTA. Walau penertiban parkir liar sudah dilakukan secara rutin, namun, keberadaan parkir liar di beberapa titik wilayah strategis di Jakarta Selatan masih terlihat memprihatinkan.Ratusan sepeda motor dan mobil masih terlihat diparkirkan secara liar mulai dari bahu jalan hingga atas trotoar, akibatnya membuat titik-titik kemacetan semakin parah. Berbagai upaya penindakan pun dilakukan untuk mengurangi jumlah pelanggaran tersebut, mulai dari pencabutan pentil, pemasangan stiker berisi pemberitahuan mengenai larangan parkir liar dan Perda DKI Jakarta serta pemberian surat tilang. Namun, ternyata masih kurang ampuh untuk menghapus parkir liar saat ini.Pantauan Warta Kota di beberapa titik jalan rawan parkir liar, mulai dari komplek Masjid Agung Al Azhar tepatnya di Jalan Raden Patah, sekitar Kawasan Plasa Blok M, dan Jalan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (22/10/2013) masih terlihat banyak sepeda motor dan mobil yang terparkir liar mulai dari atas trotoar hingga seluruh badan jalan di jalur lambat.Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan di beberapa ruas jalan tersebut menjadi tersendat. Hal ini karena selain adanya penyempitan jalan akibat parkir liar, beberapa aktivitas keluar masuk kendaraan juga kerap memperlambat arus kendaraan yang melintas.Pemandangan serupa juga terlihat di wilayah sekitar Jalan Raya Minangkabau, Jalan Raya Tebet, Tebet, Jakarta Selatan.Di kedua lokasi tersebut, kemacetan arus lalu lintas disebabkan oleh adanya aktivitas bongkar muat dan pangkalan liar truk-truk berukuran besar. Menjamurnya lokasi parkir liar saat ini selain dari banyaknya juru parkir liar juga dikarenakan tidak adanya kesadaran dari para warga.Kasudin Perhubungan Jakarta Selatan, Arifin HM mengakui, walaupun razia yang dilakukan pihaknya berhasil menjaring sebanyak 1200 unit sepeda motor dan 400 unit mobil selama dua bulan terakhir, keberadaan parkir liar masih terlihat rapat dan menjamur di beberapa wilayah Jakarta Selatan."Susah juga, walaupun setiap hari gelar operasi, Senin sampai Jumat bergilir di setiap kecamatan, tapi lokasi parkir liar masih saja ada. Kayak misalnya penertiban terbesar di wilayah Setiabudi, Selasa (22/10) kemarin, kami berhasil menjaring 450 kendaraan, rinciannya 400 sepeda motor dan 50 mobil," jelasnya. (Tribunnews.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News