JAKARTA. Konflik terkait penambangan emas secara ilegal masih terus terjadi di Pulau Buru. Pemangku Adat Wilayah Petuanan Kayeli Kabupaten Buru, Raja Wael Mansyur pada Senin (13/6), menemui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk mencari solusi terkait usaha penambangan emas di Gunung Botak, Kepulauan Buru. Raja menyebut, pertambangan emas yang ada di wilayah hukum adat Petuanan Kayeli Gunung Botak sudah ditemukan sejak empat tahun lalu. Pemerintah daerah setempat pada 2013 telah memberikan izin terhadap pertambangan rakyat seluas 250 hektare. "Namun sampai hari ini, tambang rakyat yang jadi idaman rakyat adat kabupaten Buru itu tidak pernah berjalan, karena berbagai intervensi atau campur tangan kepentingan tambang emas yang ada di wilayah gunung Botak," ujar Raja di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/6).
Penetapan WPR emas Pulau Buru masih dikaji
JAKARTA. Konflik terkait penambangan emas secara ilegal masih terus terjadi di Pulau Buru. Pemangku Adat Wilayah Petuanan Kayeli Kabupaten Buru, Raja Wael Mansyur pada Senin (13/6), menemui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk mencari solusi terkait usaha penambangan emas di Gunung Botak, Kepulauan Buru. Raja menyebut, pertambangan emas yang ada di wilayah hukum adat Petuanan Kayeli Gunung Botak sudah ditemukan sejak empat tahun lalu. Pemerintah daerah setempat pada 2013 telah memberikan izin terhadap pertambangan rakyat seluas 250 hektare. "Namun sampai hari ini, tambang rakyat yang jadi idaman rakyat adat kabupaten Buru itu tidak pernah berjalan, karena berbagai intervensi atau campur tangan kepentingan tambang emas yang ada di wilayah gunung Botak," ujar Raja di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/6).