KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visionet International, perusahaan dompet digital OVO, kini fokus menggarap fitur barunya sebagai platform investasi serta menjual produk asuransi. Bukan tanpa alasan, penetrasi sektor tersebut di Indonesia dirasa masih rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya. “OVO sejauh ini sudah berhasil mendorong pembayaran digital bahkan ke pelosok, dengan itu kita coba garap OVO Invest dan OVO Proteksi untuk membuka akses pada masyarakat supaya semakin banyak orang yang bisa turut serta dalam investasi pasar modal dan mendapatkan asuransi,” kata Head of Corporate Communication OVO, Harumi Supit, Selasa (30/11). Adapun, OVO Invest sendiri baru diluncurkan pada awal tahun ini, dan tercatat sudah memiliki lebih dari 550 juta pengguna terdaftar dalam lima bulan pertama.
Saat ini, OVO Invest ini sudah bekerjasama dengan Bareksa, Manulife Aset Manajemen Indonesia, dan Syailendra Capital. Baca Juga: Jaygan Fu Ponnudurai ditunjuk sebagai CEO OVO yang baru Baca Juga: Bank siapkan strategi menangkap peluang peningkatan transaksi e-commerce di 2022 “Jumlah tersebut setara dengan 5% dari jumlah investor pasar modal nasional, berdasarkan data KSEI,” imbuh Harumi.