Penetrasi Internet Meningkat, Simak Rekomendasi Saham Telco : ISAT, TLKM dan EXCL



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten telekomunikasi atau telco diperkirakan masih akan tumbuh positif di sisa tahun 2024. Hal ini seiring dengan pertumbuhan kinerjanya yang juga terus melonjak, serta didorong oleh meningkatnya penetrasi internet. 

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas mengatakan, sentimen pasar terhadap sektor emiten telekomunikasi sampai saat ini cenderung positif, terutama dengan meningkatnya penetrasi internet dan kebutuhan akan konektivitas yang semakin tinggi. 

“Namun, investor juga perlu memperhatikan risiko-risiko yang ada, seperti persaingan yang ketat dan ketidakpastian ekonomi global,” kata Sukarno saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (3/8). 


Kendati begitu, dia menilai untuk kinerja PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), meskipun mengalami pertumbuhan kinerja di 1H24, namun dengan adanya peningkatan piutang usaha senilai Rp 3 triliun yang belum tertagih dapat memberikan tekanan negatif terhadap harga saham ISAT. 

Menurut dia, kondisi tersebut dapat menghambat arus kas perusahaan dan jika piutang yang tidak tertagih terus meningkat, maka perusahaan harus mencadangkan sebagian dari pendapatannya untuk kemungkinan kerugian piutang. Sehingga hal ini akan mengurangi laba bersih perusahaan nantinya. 

“Dan terlihat dari respon harga saham ISAT yang mengalami penurunan cukup signifikan,” kata dia. 

Baca Juga: Starlink Resmi Beroperasi di Indonesia, Begini Respons Manajemen Emiten Telco

Dengan begitu, dia merekomendasikan wait and see terlebih dahulu untuk ISAT dengan target harga Rp 11.100 – Rp 11.400 per saham.

Sedangkan untuk kinerja PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Sukarno mengatakan bahwa kinerjanya secara jangka panjang masih akan tumbuh positif karena dilihat dari valuasinya yang semakin menarik. Hal ini tercermin dari harga saham TLKM saat ini yang sudah undervalued

Dia pun merekomendasikan buy untuk TLKM dengan target harga Rp 2.900- Rp 3.500 per dalam. 

Sedangkan untuk kinerja PT XL Axiata Tbk (EXCL), Sukarno bilang, masih menunggu hasil kinerja di kuartal II-2024 terlebih dahulu. Namun, secara valuasi EXCL masih menarik. Ia pun merekomendasikan hold untuk EXCL dengan target harga Rp 2.700 – Rp 3.200 per saham.

Baca Juga: Berikut Rekomendasi TLKM, EXCL, dan ISAT, Ini Beberapa Sentimen Pendorongnya

Lebih lanjut, Sukarno menilai bahwa adanya rencana merger yang akan dilakukan oleh PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan EXCL, menjadi katalis positif bagi industri telekomunikasi di Indonesia. Dia mengatakan, merger ini akan menciptakan pemain telekomunikasi terbesar di Tanah Air dengan pangsa pasar yang lebih besar. 

"Hal ini akan meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing FREN dan EXCL, sehingga dapat mendorong pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih