JAKARTA. Pengacara mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Firman Wijaya meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak membeda-bedakan pihak yang diusut untuk mengungkapkan kasus dugaan korupsi dalam kasus Hambalang yang kini menjerat kliennya. Menurut Firman, dalam kasus ini terdapat jejak-jejak Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. "Melihat bukti-bukti yang terkait dengan keberadaan Pak Ibas mestinya juga (diperiksa). Kalau ini menjadi rangkaian peristiwa yang perlu dalam pengungkapan kasus Hambalang ini kaitan Kongres juga. Sebaiknya kan tidak diskriminatif," kata Firman kepada wartawan di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (13/11).
Ada jejak Ibas, KPK diminta tidak diskriminatif
JAKARTA. Pengacara mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Firman Wijaya meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak membeda-bedakan pihak yang diusut untuk mengungkapkan kasus dugaan korupsi dalam kasus Hambalang yang kini menjerat kliennya. Menurut Firman, dalam kasus ini terdapat jejak-jejak Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. "Melihat bukti-bukti yang terkait dengan keberadaan Pak Ibas mestinya juga (diperiksa). Kalau ini menjadi rangkaian peristiwa yang perlu dalam pengungkapan kasus Hambalang ini kaitan Kongres juga. Sebaiknya kan tidak diskriminatif," kata Firman kepada wartawan di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (13/11).