KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi Maluku mengaku proses pengadaan lahan Blok Masela baru bisa dilakukan jika sudah ada kepastian dari Inpex Masela Ltd. Gubernur Maluku Murad Ismail mengungkapkan pihaknya siap mendukung keberlangsungan proyek Masela termasuk terkait penyiapan lahan. "Tergantung Inpex mau selesaikan kapan, kita tunggu saja. Gak mungkin selesaikan kalau gak ada dorongan dari Inpex," ujar Murad, Selasa (4/8).
Murad melanjutkan, pihaknya kali lalu telah mengeluarkan Surat Keputusan penetapan lokasi pelabuhan LNG Masela di Pulau Nustual seluas 27 hektare. "Saya kemarin sudah serahkan satu pulau yang masyarakat di situ sekitar dua atau tiga kepala keluarga. Jangan ragu dan bimbang dengan komitmen Pemda," tegas Murad. Di sisi lain, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bilang proses pengadaan lahan baru dapat dilakukan pasca Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) rampung.
Baca Juga: Sejak Blok Masela ditetapkan 20 tahun lalu, lahan di sana sudah diduduki banyak pihak Ia menerangkan, Inpex telah menyatakan niat untuk melanjutkan proses survey yang sempat terkendala akibat pandemi covid-19.
"Kerangka AMDAL sudah dapat persetujuan, tinggal datanya melalui survey. Kami dapat update Inpex bisa lanjutkan survey di semester II terutama
wet survey atau data musim penghujan," kata Dwi. Ia menambahkan, tahapan Final Investment Decision (FID) ditargetkan dapat dimulai pada 2022 mendatang. Saat ini fokus pengerjaan proyek Masela oleh Inpex yakni tahapan pra FID di mana kepastian kontraktor
Engineering Procurement Construction (EPC) sudah harus ditetapkan. Ia memastikan Inpex telah menyatakan komitmen untuk tetap menjalankan proyek kendati kini tengah diterpa niatan Shell, pemilik hak partisipasi 35% untuk hengkang dari proyek yang investasinya mencapai US$ 20 miliar. "Kita berusaha selesaikan masalah yang dihadapi saat proyek ini sedang dijalankan," pungkas Dwi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto