KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6% di pertengahan September lalu. Hal ini membuat PT Pegadaian (Persero) berencana untuk melakukan
refinancing surat utangnya. Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian, Zulfan Adam mengatakan, langkah tersebut sebagai salah satu strategi utama perseroan untuk memaksimalkan efisiensi dan daya saing perusahaan. “Kami memang berencana akan melakukan refinancing atas surat utang dengan bunga lebih rendah sehingga dapat mengurangi beban bunga dan meningkatkan efisiensi pendanaan,” kata Zulfan kepada Kontan.co.id, Selasa (1/10).
Baca Juga: Bisnis Gadai Tumbuh Positif di Tengah Kesulitan Ekonomi Selain itu, Zulfan mengatakan bahwa perusahaan tak hanya melakukan refinancing, tetapi juga akan mendiversifikasi sumber pendanaan, baik dari bank maupun penerbitan surat berharga, untuk menjaga likuiditas serta mendapatkan biaya modal yang lebih kompetitif. Selanjutnya, dia menuturkan, dengan adanya penurunan biaya dana, Pegadaian berencana untuk meningkatkan likuiditas. Hal ini dilakukan guna mendukung pertumbuhan penyaluran kredit dan memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga mampu menarik lebih banyak nasabah dan memperkuat posisinya di pasar. Lebih jauh lagi, Zulfan menyebut, bahwa perusahaan memiliki rencana untuk melakukan penerbitan obligasi pada kuartal IV-2024.
Adapun penerbitan obligasi dan sukuk perusahaan telah tertuang dalam Rencana Bisnis Tahun 2024 dan telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yaitu pengelolaan sumber pendanaan dengan tingkat bunga yang efisien dan kompetitif.
Baca Juga: Harga Melejit, Transaksi Gadai Emas Naik Selaras dengan hal ini, PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatra Utara (Sumut) menyampaikan bahwa perusahaan tidak berminat untuk melakukan refinancing seperti halnya yang dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero). Pasalnya, Budi Gadai sendiri 99% sahamnya di miliki oleh pribadi. “Karena Budi Gadai sahamnya sendiri 99% yaitu milik saya sendiri, selaku Direktur Budi Gadai. Jadi Saham Budi Gadai ini tidak untuk dibagi kepada pihak lain atau umum,” kata Direktur Budi Gadai Indinesia Budiarto Sembiring, kepada Kontan.co.id, Selasa (1/10). Budiarto menjelaskan, di tengah penurunan suku bunga BI, perusahaannya masih tetap andalkan pinjaman dari bank, jika membutuhkan dana. Terlebih, bunga di bank juga sedang turun. “Jadi penurunan suku bunga ini cukup menguntungkan jika perusahaan ingin meminjam dana di bank, karena bunganya juga turunkan,” imbuhnya.
Baca Juga: Sejumlah Pegadaian Swasta Beberkan Kendala dalam Menjalankan Bisnis Gadai Emas Dia mengatakan, strategi lainnya yang dilakukan perusahaan, di tengah penurunan suku bunga yaitu, dengan terus membuka cabang di luar kota Medan. “Hal itu agar semakin banyak terserap dana, sehingga bila kurang dana, maka kami bisa pakai jasa pinjam bank kembali. Jadi masih mengoptimalkan pinjaman dana ke bank, dan kami belum ke pihak lain ataupun Investor,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .