JAKARTA. Kursi direksi Bank Jabar dan Banten (BJB) belakangan ini memanas. Pemicunya adalah pengajuan empat nama calon direksi BJB yang dianggap kontroversial. Keberatan muncul dari DPRD Jawa Barat. Mereka memprotes pengajuan empat calon direksi BJB ke OJK karena dianggap tak transparan. "Seharusnya kami mendapat informasi nama-nama yang diajukan sebelum diserahkan ke OJK," kata Maman Abdurrahman, Anggota Komisi C DPRD Jawa Barat kepada KONTAN, Senin (10/3). Maman menegaskan DPRD Jawa Barat adalah mitra kerja Pemprov Jabar, selaku pemegang saham BJB. Setiap penyertaan modal ke BJB dari Pemprov Jabar menjadi pengawasan DPRD Jabar. "Sehingga menginformasikan kepada kami juga semestinya dilakukan BJB," ujar Maman.
Pengajuan calon direksi BJB dipertanyakan
JAKARTA. Kursi direksi Bank Jabar dan Banten (BJB) belakangan ini memanas. Pemicunya adalah pengajuan empat nama calon direksi BJB yang dianggap kontroversial. Keberatan muncul dari DPRD Jawa Barat. Mereka memprotes pengajuan empat calon direksi BJB ke OJK karena dianggap tak transparan. "Seharusnya kami mendapat informasi nama-nama yang diajukan sebelum diserahkan ke OJK," kata Maman Abdurrahman, Anggota Komisi C DPRD Jawa Barat kepada KONTAN, Senin (10/3). Maman menegaskan DPRD Jawa Barat adalah mitra kerja Pemprov Jabar, selaku pemegang saham BJB. Setiap penyertaan modal ke BJB dari Pemprov Jabar menjadi pengawasan DPRD Jabar. "Sehingga menginformasikan kepada kami juga semestinya dilakukan BJB," ujar Maman.