Jakarta. Kondisi likuiditas berdenomasi valuta asing (valas) yang masih berlimpah, membuat bank belum tergerak mencari utang valas ke luar negeri. Mengutip catatan Bank Indonesia (BI), sampai akhir Januari 2010 lalu, belum ada satu pun bank yang mengajukan pinjaman valas bertenor panjang. Direktur Direktorat Internasional BI Dian Ediana Rae menuturkan, persetujuan terakhir yang dikeluarkan BI adalah tahun 2009. BI menyetujui permohonan utang valas sebuah bank senilai US$ 74,2 juta. "Sampai akhir bulan lalu, belum ada satu pun permohonan pinjaman valas baru dari bank," kata Dian. Tahun lalu, BI mengeluarkan persetujuan utang valas perbankan sekitar US$ 2,79 miliar dalam bentuk utang valas jangka panjang. Dari nilai sebesar itu, "Yang baru direalisasikan atau ditarik oleh bank yang bersangkutan sebesar 61% saja, senilai sekitar US$ 1,7 miliar," ujar Dian.
Pengajuan Utang Valas Baru Masih Sepi
Jakarta. Kondisi likuiditas berdenomasi valuta asing (valas) yang masih berlimpah, membuat bank belum tergerak mencari utang valas ke luar negeri. Mengutip catatan Bank Indonesia (BI), sampai akhir Januari 2010 lalu, belum ada satu pun bank yang mengajukan pinjaman valas bertenor panjang. Direktur Direktorat Internasional BI Dian Ediana Rae menuturkan, persetujuan terakhir yang dikeluarkan BI adalah tahun 2009. BI menyetujui permohonan utang valas sebuah bank senilai US$ 74,2 juta. "Sampai akhir bulan lalu, belum ada satu pun permohonan pinjaman valas baru dari bank," kata Dian. Tahun lalu, BI mengeluarkan persetujuan utang valas perbankan sekitar US$ 2,79 miliar dalam bentuk utang valas jangka panjang. Dari nilai sebesar itu, "Yang baru direalisasikan atau ditarik oleh bank yang bersangkutan sebesar 61% saja, senilai sekitar US$ 1,7 miliar," ujar Dian.