KONTAN.CO.ID - BEIJING. Xi Jinping menyambut tahun 2024 dengan pengakuan yang jarang terjadi dan mengejutkan. Yakni, perekonomian China sedang dalam kesulitan alias bermasalah. Mengutip
CNN, Presiden Xi Jinping mengakuinya dalam pidato yang disampaikan pada Minggu (31/1/2023), Malam Tahun Baru. Dia bilang, bisnis di China sedang mengalami kesulitan dan pencari kerja kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Ini adalah pertama kalinya Xi menyebutkan tantangan ekonomi dalam pesan Tahun Baru tahunannya sejak ia mulai menyampaikannya pada tahun 2013. Hal ini terjadi pada saat yang kritis bagi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, yang sedang bergulat dengan perlambatan struktural yang ditandai dengan melemahnya permintaan, meningkatnya pengangguran dan kepercayaan bisnis yang terpuruk. Mengakui “hambatan” yang dihadapi negara ini, Xi mengakui dalam pidatonya di televisi: “Beberapa perusahaan mengalami masa sulit. Beberapa orang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan dasar.”
Baca Juga: Xi Jinping Bersedia Bekerja Sama dengan Joe Biden untuk Wujudkan Stabilitas “Semua ini tetap menjadi pikiran saya,” kata Xi dalam sambutannya yang juga diedarkan secara luas oleh media pemerintah. Dia menegaskan, “Kami akan mengkonsolidasikan dan memperkuat momentum pemulihan ekonomi.” Beberapa jam sebelum Xi berbicara, Biro Statistik Nasional (NBS) menerbitkan survei Indeks Manajer Pembelian (PMI) bulanan, yang menunjukkan bahwa aktivitas pabrik menurun pada bulan Desember ke level terendah dalam enam bulan. Menurut pernyataan dari NBS, PMI manufaktur resmi turun menjadi 49 bulan lalu, turun dari 49,4 pada bulan November. Informasi saja, angka PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
Bulan Desember juga menandai bulan ketiga berturut-turut kontraksi PMI manufaktur. Perekonomian China dilanda serangkaian masalah pada tahun ini, termasuk penurunan properti yang berkepanjangan, tingginya angka pengangguran kaum muda, harga-harga yang sangat lemah, dan meningkatnya tekanan keuangan pada pemerintah daerah. Beijing berupaya menghidupkan kembali pertumbuhan dan memacu lapangan kerja, setelah meluncurkan serangkaian langkah-langkah pendukung pada tahun lalu dan berjanji untuk meningkatkan kebijakan fiskal dan moneter pada tahun 2024.
Baca Juga: Pesan Akhir Tahun Xi Jinping: Reunifikasi dengan Taiwan Tak Bisa Dihindari Editor: Barratut Taqiyyah Rafie