Pengalaman Sekretaris Perusahaan Phapros menghadiri resepsi pernikahan saat pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia disarankan untuk menerapkan 5M mengingat kasus Covid-19 yang terus meningkat. Epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, Indonesia seharusnya sudah tidak lagi menggaungkan 3M sebagai langkah mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Adapun 5M merupakan startegi pencegahan yang terdiri atas 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, ditambah dengan menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas

"Mobilitas, interaksi penduduk yang tinggi, keramaian kerumunan ini terbukti dalam riset studi epidemiologi terakhir menjadi pemicu ledakan-ledakan kasus pandemi di satu negara atau wilayah," ungkap Dicky berdasar catatan Kontan dikutip dari Kompas.com.


Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Senin (1/2): Tambah 10.994 kasus baru, jauhi kerumunan

Menyadari hal ini, Sekretaris Perusahaan PT Phapros Tbk Zahmilia Akbar mengungkapkan, dirinya memiliki siasat ketika harus menghadiri  acara-acara tertentu yang melibatkan banyak orang seperti resepsi pernikahan.

" Saya tetap datang. Sebagai pengalaman, saya datang paling awal dengan kelengkapan masker dan faceshield," ujarnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (1/2).

Lebih lanjut ia mengungkapkan, saat pandemi ini ia sempat datang ke respsi pernikahan berkonsep intimate wedding dengan tamu sekitar 100 orang.

Ia pun mengaku sangat mematuhi protokol kesehatan ketika harus menghadiri acara yang melibatkan banyak orang. Ketika berinteraksi dengan mempelai pun Zahmilia memilih untuk memberi jarak yang aman, tetap menggunakan masker, dan mencuci tangan.

Baca Juga: Phapros (PEHA), Anak Usaha KAEF Meracik Bisnis Obat Herbal

Ia pun memilih untuk langsung  pulang atau tidak makan atau aktivitas lain yang memerlukan membuka masker. Menurutnya, hal ini mudah dilakukan mengingat semakin banyak resepsi pernikahan yang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, pernikahan merupakan hak masing-masing orang. Akan tetapi, resepsi pernikahan menjadi tidak bijak ketika digelar dengan banyak undangan dan tidak menerapkan protokol kesehatan.

" Harusnya era pandemi seperti ini pernikahan bisa diselenggarakan secara sederhana, tertutup, dan hanya dihadiri orang-orang terdekat, tamu terbatas," tutupnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto