KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah mengubah pola distribusi batubara khususnya di wilayah Kabupaten Muara Enim dan Lahat. Yakni dengan mengalihkan pengangkutan batubara dari jalan umum ke jalan khusus, yang mulai berlaku sejak Kamis, 8 November 2018. Adapun, jalan yang akan dipakai sebagai akses pengangkutan batubara ini adalah jalan khusus milik PT Titan Infra Energy. Melalui anak usahanya, Servo Lintas Raya (SLR), Titan akan menangani rantai distribusi batubara dengan IUP Operasi Produksi yang bekerja sama. Namun, pengalihan skema distribusi batubara ini melahirkan kekhawatiran. Salah satunya datang dari Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI). Juru Bicara APLSI Rizal Calvary mengungkapkan, kebijakan ini berpotensi menghambat pasokan batubara, termasuk yang digunakan untuk ketenagalistrikan.
Pengalihan angkutan batubara di Sumsel, APLSI khawatir pasokan listrik akan terganggu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah mengubah pola distribusi batubara khususnya di wilayah Kabupaten Muara Enim dan Lahat. Yakni dengan mengalihkan pengangkutan batubara dari jalan umum ke jalan khusus, yang mulai berlaku sejak Kamis, 8 November 2018. Adapun, jalan yang akan dipakai sebagai akses pengangkutan batubara ini adalah jalan khusus milik PT Titan Infra Energy. Melalui anak usahanya, Servo Lintas Raya (SLR), Titan akan menangani rantai distribusi batubara dengan IUP Operasi Produksi yang bekerja sama. Namun, pengalihan skema distribusi batubara ini melahirkan kekhawatiran. Salah satunya datang dari Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI). Juru Bicara APLSI Rizal Calvary mengungkapkan, kebijakan ini berpotensi menghambat pasokan batubara, termasuk yang digunakan untuk ketenagalistrikan.