Pengalihan Produksi Avanza Mulai Berjalan



JAKARTA. Rencana penambahan produksi Avanza akhirnya dilakukan oleh PT Toyota Astra Motor. Awal bulan ini, penambahan kapasitas produksi Avanza telah dilakukan. Wakil Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sudriman MR mengatakan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah melakukan produksi Avanza mulai awal Juli. Menurutnya, selama ini TMMIN hanya memproduksi Innova, serta Fortuner. "Ini dilakukan agar permintaan Avanza dapat teratasi," katanya, hari ini. Menurut Sudirman, TMMIN diperkirakan dapat memproduksi Avanza sebanyak 2.000 unit per bulan. Namun, ia mengatakan saat ini TMMIN baru dapat memproduksi 600 unit saja. "Ini akan dilakukan secara bertahap," tegasnya. Sudirman menjelaskan PT TMMIN saat ini baru melakukan proses assembling alias perakitan saja untuk produk Toyota Avanza. Namun, semua bahan baku dan komponen masih mengandalkan pasokan dari ADM. Pasalnya, peningkatan kapasitas produksi ini harus diikuti dengan kemampuan supllier untuk menaikan jumlah pasokan bahan baku. "Kita tengah mencari vendor untuk memenuhi jumlah pasokan agar target produksi tercapai," katanya. Walau begitu, ADM juga masih melakukan produksi Avanza. Menurut Sudirman, kapasitas produksi ADM adalah sebanyak 12.000 unit baik Avanza maupun Xenia. Menurut Sudirman sebanyak 7.000 unit diproduksi untuk domestik dan 2.500 unit untuk ekspor. Asal tahu saja, Avanza dan Xenia merupakan produk kolaborasi yang diproduksi dua produsen mobil Toyota dan Daihatsu sejak 2004. Berdasarkan data Gaikindo, hingga Mei 2008 Toyota Avanza mampu mencatat penjualan sebanyak 29.279 unit. Menurut sumber KONTAN, untuk proses peralihan ini nantinya akan memerlukan dana sebesar US$ 1 juta untuk investasi mesin. Namun, investasi ini baru akan dilakukan setelah proses perakitan 100% diambil alih oleh TMMIN. Marketing Communicating Manager PT Toyota Astra Motor Achmad Rizal mengatakan total permintaan konsumen untuk Toyota Avanza masih tinggi yakni sekitar 9.000 unit per bulan. Menurutnya, tumpukan inden masih terjadi hingga lima bulan ke depan. "Kita terus berupaya menjaga kenyamanan konsumen," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test