KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengamat mencatat, ada dua alasan mengapa pemilih golongan putih (golput) yakni karena faktor ideologis dan administratif. Alasan ideologis biasanya karena kecewa dengan salah satu pasangan calon. Sementara alasan administratif dikarenakan adanya hak kerumitan dalam hak pilih. "Ada regulasi yang bisa menghilangkan hak pilih mereka," Ketua Kode Inisiatif Very Junaidi dalam diskusi media, Kamis (28/3). Sehingga, penyelenggara Pemilu juga harus menjamin warga negara menjalankan hak pilihnya. Menurutnya, hal ini jangan terlalu disepelekan karena jumlahnya yang golput ini semakin besar menjelang hari pemilihan. Data terakhir mencatat, setidaknya pemilih yang golput itu mencapai 30,42%.
Pengamat: Ada dua alasan mengapa pemilih golput
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengamat mencatat, ada dua alasan mengapa pemilih golongan putih (golput) yakni karena faktor ideologis dan administratif. Alasan ideologis biasanya karena kecewa dengan salah satu pasangan calon. Sementara alasan administratif dikarenakan adanya hak kerumitan dalam hak pilih. "Ada regulasi yang bisa menghilangkan hak pilih mereka," Ketua Kode Inisiatif Very Junaidi dalam diskusi media, Kamis (28/3). Sehingga, penyelenggara Pemilu juga harus menjamin warga negara menjalankan hak pilihnya. Menurutnya, hal ini jangan terlalu disepelekan karena jumlahnya yang golput ini semakin besar menjelang hari pemilihan. Data terakhir mencatat, setidaknya pemilih yang golput itu mencapai 30,42%.