Pengamat anggap pasar apartemen di DKI sudah jenuh



JAKARTA. Kebutuhan investasi di sektor properti saat ini masih menjadi primadona, terlihat dari harga yang terus naik tiap tahunnya. Namun, properti jenis apartemen sudah over supply alias kelebihan pasokan.

Pengamat Properti Jehansyah Siregar mengatakan, kelebihan pasokan tersebut terjadi pada kota-kota besar seperti Jakarta. “Masyarakat yang invesasi di apartemen milik itu sudah melihat bahwa apartemen milik itu ada ketidakpastian kepemilikan karena alasannya Hak Guna Bangunan (HGB),” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (3/2).

Selain itu, masyarakat dinilai sudah kapok membeli apartemen karena nilainya tidak berubah. Menurutnya, masyarakat terbuai dengan iming-iming para developer yang menjanjikan imbal hasil investasi yang menggiurkan.


“Orang kaya itu beli apartemen seharga Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar, lalu di iming-imingi akan banyak ekspat yang akan sewa dengan harga sebulan Rp 50 juta. Pas sudah beli, omong kosong yang sewa tidak ada,” tambahnya.

Pada akhirnya, lanjut Jehansyah, yang menerima imbas diakhir yakni investor masyarakat. Meski demikian, sektor properti lainnya seperti perumahan kelas menengah masih laris manis dibeli investor. “Sedangkan investor propertinya sudah selesai menjual. banknya juga tidak rugi yang penting tagihan terus dicicil,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto