KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini dunia dihebohkan dengan mewabahnya virus corona. Virus mematikan ini disinyalir dapat mempengaruhi pergerakan harga minyak global serta kondisi industri minyak dan gas (migas). Goldman Sachs menyebut, virus corona dapat menurunkan harga minyak mentah sekitar US$ 3 per barel. Permintaan bahan bakar pesawat juga berpotensi turun 170.000 barel per hari. Secara keseluruhan, keberadaan virus tersebut dapat menurunkan permintaan minyak mentah hingga 260.000 barel per hari. Sementara itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi berpendapat, wabah virus corona sejatinya hanya memberi dampak tidak langsung bagi posisi harga minyak. Itu pun juga bergantung pada mekanisme permintaan dan penawaran selama isu virus corona mencuat.
Pengamat: Dampak virus corona terhadap harga migas dan industri tak signifikan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini dunia dihebohkan dengan mewabahnya virus corona. Virus mematikan ini disinyalir dapat mempengaruhi pergerakan harga minyak global serta kondisi industri minyak dan gas (migas). Goldman Sachs menyebut, virus corona dapat menurunkan harga minyak mentah sekitar US$ 3 per barel. Permintaan bahan bakar pesawat juga berpotensi turun 170.000 barel per hari. Secara keseluruhan, keberadaan virus tersebut dapat menurunkan permintaan minyak mentah hingga 260.000 barel per hari. Sementara itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi berpendapat, wabah virus corona sejatinya hanya memberi dampak tidak langsung bagi posisi harga minyak. Itu pun juga bergantung pada mekanisme permintaan dan penawaran selama isu virus corona mencuat.