KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yakni Pertamax series, dex series, serta biosolar dianggap belum akan berpengaruh besar kepada kenaikan inflasi. Guru Besar sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan tahun ini inflasi masih berkisar 3,5%. "Inflasinya tidak terlalu banyak. tidak sebesar kalau dibandingkan dengan pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Ari kepada Kontan.co.id, Kamis (11/10). Menanggapi tentang penundaan kenaikan harga BBM premium, Ari berpendapat pemerintah mungkin khawatir akan adanya ekspektasi inflasi. Apalagi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sudah mencapai lebih dari Rp 15.000 per dollar AS. Padahal, menurut Ari, walaupun kenaikan harga BBM jenis Premium dilakukan, kenaikan tersebut tak akan berpengaruh besar pada inflasi.
Pengamat ekonomi UI: Efek inflasi dari kenaikan BBM tak sebesar pelemahan rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yakni Pertamax series, dex series, serta biosolar dianggap belum akan berpengaruh besar kepada kenaikan inflasi. Guru Besar sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan tahun ini inflasi masih berkisar 3,5%. "Inflasinya tidak terlalu banyak. tidak sebesar kalau dibandingkan dengan pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Ari kepada Kontan.co.id, Kamis (11/10). Menanggapi tentang penundaan kenaikan harga BBM premium, Ari berpendapat pemerintah mungkin khawatir akan adanya ekspektasi inflasi. Apalagi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sudah mencapai lebih dari Rp 15.000 per dollar AS. Padahal, menurut Ari, walaupun kenaikan harga BBM jenis Premium dilakukan, kenaikan tersebut tak akan berpengaruh besar pada inflasi.