KONTAN.CO.ID - BOJONEGORO. Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat melihat ekspansi Grup Salim di sektor energi akan semakin lincah dalam beberapa waktu mendatang. Teguh menjelaskan, secara umum Grup Salim memandang bisnis di sektor energi sangat menarik karena peluang permintaannya akan sangat besar setelah krisis akibat pandemi Covid-19 di 2020. Dia bilang seharusnya dalam jangka waktu 5-10 tahun ke depan ekonomi Indonesia akan tumbuh kencang. “Yang dibutuhkan agar ekonomi tumbuh kencang kan energi, untuk bahan bakar minyak maupun listrik tentu permintaan akan meningkat signifikan, jadi di sini ada peluang,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/10).
Baca Juga: Ada Grup Salim, Ini Pemegang Saham Bumi Resources (BUMI) Pasca Private Placement Di sisi lain, Teguh menilai meskipun harga energi fosil bergerak fluktuatif, tetapi dalam jangka waktu dekat ini harganya tidak akan anjlok lantaran krisis ekonomi yang terjadi di 2020 sudah lewat. Teguh menjelaskan, saat ini pemerintah cenderung mengambil alih aset-aset sumber daya alam seperti migas, tambang emas, batubara dari investor asing. Menurutnya, peraturan pemerintah saat ini bisa dikatakan memaksa perusahaan-perusahaan asing melepasnya ke investor dalam negeri. Salah satu pembeli potensialnya ialah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, saat ini Grup Salim memiliki saham MEDC melalui Diamond Bridge Pte Ltd. yang merupakan holding company berbasis di Singapura serta dikendalikan oleh Anthoni Salim, pemilik Grup Salim. Diamond Bridge mengempit 21,46% saham MEDC sejak 2019 yang lalu. Dalam prosesnya, penjualan aset sumber daya alam ke investor lokal dilaksanakan melalui sistem lelang. Teguh bilang, di sini Grup Salim ikut andil dengan menggunakan Medco sebagai kendaraan untuk mengikuti lelang tersebut. “Kalau misalnya Grup Salim ikut lelang, kendaraannya apa? Kan latar belakangnya harus migas juga, makanya mereka masuk ke Medco. Kemudian Salim ini bisa mengakuisisi blok-blok migas itu,” ujarnya. Maka tidak menutup kemungkinan jika ke depannya Salim Grup melalui Medco Energi akan memperlebar jaring bisnis energinya melalui akuisisi blok-blok migas lainnya.
Baca Juga: Ada Investor Borong 8,40% Saham MIRA, Emiten Gocap Milik Sepupu Mendiang Sudono Salim Menurut Teguh, strategi diversifikasi yang dilakukan Grup Salim ke energi mempertimbangkan bisnisnya di sektor konsumer sudah sangat besar.
“Ingat, Grup Salim sudah 20 tahun lebih cuma di konsumer saja. Sekarang dia masuk ke semen kan susah, masuk banking susah, sekarang ada peluang di energi. Jadi sudah diversifikasi lagi kayak dulu hanya saja tidak cuma bergantung di konsumer aja,” kata Teguh. Dalam masa transisi dari energi fosil ke energi yang lebih bersih, gas akan dijadikan tulang punggung transisi karena emisinya lebih rendah dibandingkan energi fosil lainnya. Melihat prospek ini, diakui Teguh, Grup Salim jadi makin serius untuk menggarap sektor energi. Dia memproyeksikan, mungkin saja dari seluruh portofolio kerajaan bisnisnya, sektor energi akan berkontribusi cukup besar hingga mendekati kontribusi segmen konsumer. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi