JAKARTA. Maskapai penerbangan PT. Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sedang gencar-gencarnya membuka rute penerbangan baru ke kota terpencil di Indonesia. Sebagian rute tersebut sudah dibuka dan sebagian lainnya akan dibuka sampai akhir tahun ini. Mayoritas dari kota-kota tersebut berada di wilayah Indonesia Timur.Adapun rute penerbangan baru yang sudah dan akan dibuka Garuda keberangkatan dari Denpasar, Makassar, Ambon dan Surabaya. Tujuan penerbangannya ke Labuan Bajo, Tambolaka, dan Ende di Nusa Tenggara Timur; Bima (Nusa Tenggara Barat); Banywangi dan Jember (Jawa Timur); Bau-bau dan Wangi-wangi (Sulawesi Tenggara); Luwuk (Sulawesi Tengah); Mamuju (Sulawesi Barat); Poso (Sulawesi Tengah); Kaimana (Papua); Raja Ampat (Papua Barat), serta Tual / Langgur (Maluku) Rhenald Kasali, Pakar Manajemen sekaligus pengajar di Universitas Indonesia (UI) ini bilang bahwa kota-kota kecil tersebut menyimpan potensi ekonomi yang besar. Terbukti, permintaan jasa penerbangan di berbagai kota tersebut terus meningkat terutama di kota yang merupakan destinasi wisata, seperti Labuan Bajo dan Raja Ampat.Rhenald pun memberikan masukan kepada maskapai penerbangan milik negara tersebut. Pertama, Garuda harus dapat fleksibel dalam mengoperasikan pesawat karena bisa saja di suatu rute ada musim yang ramai seperti saat musim liburan dan musim panen. Kemungkinan rute tersebut sepi juga bisa terjadi karena disebabkan cuaca di wilayah tersebut sedang buruk."Garuda juga harus jaga hubungan dekat penguasa daerah di kota yang menjadi tujuan penerbangan," ungkap Rhenald kepada KONTAN, Rabu (7/1). Dia bilang pendekatan ke kepala daerah tersebut dimaksudkan untuk melobi pemerintah daerah tersebut agar dapat menggunakan pessawat Garuda jika ada keperluan dinas. Dengan begitu akan menambah tingkat keterisian penumpang.Terakhir, Guru Besar bidang Manajemen Universitas Indonesia ini bilang Garuda tetap harus kompetitif soal harga tiket. Karena di wilayah timur Indonesia terdapat beberapa pemain lama seperti Lion Air, Wings Air, dan juga Susi Air. Adapun armada pesawat yang akan digunakan Garuda untuk menerbangi rute-rute tersebut adalah pesawat ATR 72-600 dan Bombardier CRJ1000 NextGen.Sebelumnya, Erik Meijer, Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia mengatakan bahwa rute-rute penerbangan baru ini merupakan bagian dari ekspansi jaringan penerbangan Garuda Indonesia yang terus dilakukan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pengamat: Garuda disarankan dekati kepala daerah
JAKARTA. Maskapai penerbangan PT. Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sedang gencar-gencarnya membuka rute penerbangan baru ke kota terpencil di Indonesia. Sebagian rute tersebut sudah dibuka dan sebagian lainnya akan dibuka sampai akhir tahun ini. Mayoritas dari kota-kota tersebut berada di wilayah Indonesia Timur.Adapun rute penerbangan baru yang sudah dan akan dibuka Garuda keberangkatan dari Denpasar, Makassar, Ambon dan Surabaya. Tujuan penerbangannya ke Labuan Bajo, Tambolaka, dan Ende di Nusa Tenggara Timur; Bima (Nusa Tenggara Barat); Banywangi dan Jember (Jawa Timur); Bau-bau dan Wangi-wangi (Sulawesi Tenggara); Luwuk (Sulawesi Tengah); Mamuju (Sulawesi Barat); Poso (Sulawesi Tengah); Kaimana (Papua); Raja Ampat (Papua Barat), serta Tual / Langgur (Maluku) Rhenald Kasali, Pakar Manajemen sekaligus pengajar di Universitas Indonesia (UI) ini bilang bahwa kota-kota kecil tersebut menyimpan potensi ekonomi yang besar. Terbukti, permintaan jasa penerbangan di berbagai kota tersebut terus meningkat terutama di kota yang merupakan destinasi wisata, seperti Labuan Bajo dan Raja Ampat.Rhenald pun memberikan masukan kepada maskapai penerbangan milik negara tersebut. Pertama, Garuda harus dapat fleksibel dalam mengoperasikan pesawat karena bisa saja di suatu rute ada musim yang ramai seperti saat musim liburan dan musim panen. Kemungkinan rute tersebut sepi juga bisa terjadi karena disebabkan cuaca di wilayah tersebut sedang buruk."Garuda juga harus jaga hubungan dekat penguasa daerah di kota yang menjadi tujuan penerbangan," ungkap Rhenald kepada KONTAN, Rabu (7/1). Dia bilang pendekatan ke kepala daerah tersebut dimaksudkan untuk melobi pemerintah daerah tersebut agar dapat menggunakan pessawat Garuda jika ada keperluan dinas. Dengan begitu akan menambah tingkat keterisian penumpang.Terakhir, Guru Besar bidang Manajemen Universitas Indonesia ini bilang Garuda tetap harus kompetitif soal harga tiket. Karena di wilayah timur Indonesia terdapat beberapa pemain lama seperti Lion Air, Wings Air, dan juga Susi Air. Adapun armada pesawat yang akan digunakan Garuda untuk menerbangi rute-rute tersebut adalah pesawat ATR 72-600 dan Bombardier CRJ1000 NextGen.Sebelumnya, Erik Meijer, Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia mengatakan bahwa rute-rute penerbangan baru ini merupakan bagian dari ekspansi jaringan penerbangan Garuda Indonesia yang terus dilakukan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News