KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta masuk dalam kategori menghawatirkan dan tidak sehat bagi kelompok sensitif. Pengamat Iklim dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada Emilya Nurjani menerangkan bahwa udara di musim kemaru dengan curah hujan dan kecepatan angin yang rendah menjadi salah satu penyebab peningkatan pencemaran udara. "Secara teori memang benar, karena jika ada hujan maka gas hasil pembakaran akan larut dengan air dan diturunkan ke permukaan sehingga udara kembali bersih. Dengan kondisi sekarang di mana sudah lama tidak hujan dan kelembaban juga cukup rendah, keberadaan gas tadi jadi banyak,” kata Emilya dalam keteranganya, Senin (14/8).
Pengamat Iklim: Cuaca Musim Kemarau Picu Tingginya Polusi Udara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta masuk dalam kategori menghawatirkan dan tidak sehat bagi kelompok sensitif. Pengamat Iklim dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada Emilya Nurjani menerangkan bahwa udara di musim kemaru dengan curah hujan dan kecepatan angin yang rendah menjadi salah satu penyebab peningkatan pencemaran udara. "Secara teori memang benar, karena jika ada hujan maka gas hasil pembakaran akan larut dengan air dan diturunkan ke permukaan sehingga udara kembali bersih. Dengan kondisi sekarang di mana sudah lama tidak hujan dan kelembaban juga cukup rendah, keberadaan gas tadi jadi banyak,” kata Emilya dalam keteranganya, Senin (14/8).