JAKARTA. Rencana pemerintah mengimpor jeroan menimbulkan pro kontrak. Sebagian kalangan menilai, impor jeroan tidak perlu, karena di luar negeri jenis daging ini digunakan untuk makanan binatang seperti anjing. Jeroan juga dinilai sebagai bagian daging yang terbuang dan mengandung banyak penyakit. Namun pemerintah bersikukuh, impor jeroan dapat menurunkan harga daging dalam negeri yang saat ini sudah terlanjur melambung tinggi. Rochadi Tawaf Pengamat Peternakan dari Universitas Padjajaran mengatakan, impor jeroan lebih banyak mudaratnya ketimbang keuntungannya. Ia menilai, impor jeroan tidak perlu, karena masih ada jeroan di dalam negeri. Apalagi selama ini, belum ada keluhan dan kebutuhan pasar yang meningkat terhadap jeroan. Upaya pemerintah mengimpor jeroan itu justru kontraproduktif karena dapat memicu masalah baru.
Pengamat: Impor jeroan lebih banyak mudaratnya
JAKARTA. Rencana pemerintah mengimpor jeroan menimbulkan pro kontrak. Sebagian kalangan menilai, impor jeroan tidak perlu, karena di luar negeri jenis daging ini digunakan untuk makanan binatang seperti anjing. Jeroan juga dinilai sebagai bagian daging yang terbuang dan mengandung banyak penyakit. Namun pemerintah bersikukuh, impor jeroan dapat menurunkan harga daging dalam negeri yang saat ini sudah terlanjur melambung tinggi. Rochadi Tawaf Pengamat Peternakan dari Universitas Padjajaran mengatakan, impor jeroan lebih banyak mudaratnya ketimbang keuntungannya. Ia menilai, impor jeroan tidak perlu, karena masih ada jeroan di dalam negeri. Apalagi selama ini, belum ada keluhan dan kebutuhan pasar yang meningkat terhadap jeroan. Upaya pemerintah mengimpor jeroan itu justru kontraproduktif karena dapat memicu masalah baru.