KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Essential Service Reform (IESR) menilai, kebijakan keringanan tagihan listrik untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA bersubsidi menjadi langkah yang tepat oleh pemerintah di tengah pandemi Corona. Namun, terdapat beberapa evaluasi penting mengenai implementasi kebijakan tersebut. Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menyampaikan, kebijakan subsidi listrik yang ada saat ini sebenarnya juga menunjukkan adanya kelemahan pemerintah Indonesia dalam merespons sebuah krisis. Sebab, selama ini Indonesia belum punya jaring pengaman sosial untuk energi. Baca Juga: Ada corona, Kabelindo Murni (KBLM) proyeksi penjualan ke PLN lebih rendah dari target
Pengamat: Indikator pelanggan listrik kategori miskin perlu dievaluasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Essential Service Reform (IESR) menilai, kebijakan keringanan tagihan listrik untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA bersubsidi menjadi langkah yang tepat oleh pemerintah di tengah pandemi Corona. Namun, terdapat beberapa evaluasi penting mengenai implementasi kebijakan tersebut. Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menyampaikan, kebijakan subsidi listrik yang ada saat ini sebenarnya juga menunjukkan adanya kelemahan pemerintah Indonesia dalam merespons sebuah krisis. Sebab, selama ini Indonesia belum punya jaring pengaman sosial untuk energi. Baca Juga: Ada corona, Kabelindo Murni (KBLM) proyeksi penjualan ke PLN lebih rendah dari target