JAKARTA. PT Pertamina berganti nakoda mulai hari ini. Pengamat dari Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menyayangkan atas keputusan pemberhentian kerja pada dua jajaran direksi PT Pertamina, Jumat (3/2). "Saya rasa kinerjanya bagus, banyak terobosan yang dilakukan serta mampu menjaga prestasi Pertamina di pasar internasional, apresiasi publik juga ada, oleh karena itu alasan pemberhentiannya saya rasa harus dijelaskan secara jelas oleh pemerintah," kata Marwan Batubara, Jumat. Marwan juga mengatakan bahwa alasan yang kontradiktif bahwa tidak adanya "matahari kembar" atau dua kepemimpinan di tubuh perusahaan Pertamina akan memicu pertanyaan besar pada publik. "Jangan sampai pergantian ini tidak dilatarbelakangi oleh kepentingan terkait koorporasi, atau justru cenderung menguntungkan kelompok tertentu atau politis, kepentingan negara harus menjadi nomor satu mengingat Pertamina adalah BUMN," kata Marwan yang juga menjabat Direktur IRESS tersebut.
Pengamat ini sesalkan pencopotan direksi Pertamina
JAKARTA. PT Pertamina berganti nakoda mulai hari ini. Pengamat dari Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menyayangkan atas keputusan pemberhentian kerja pada dua jajaran direksi PT Pertamina, Jumat (3/2). "Saya rasa kinerjanya bagus, banyak terobosan yang dilakukan serta mampu menjaga prestasi Pertamina di pasar internasional, apresiasi publik juga ada, oleh karena itu alasan pemberhentiannya saya rasa harus dijelaskan secara jelas oleh pemerintah," kata Marwan Batubara, Jumat. Marwan juga mengatakan bahwa alasan yang kontradiktif bahwa tidak adanya "matahari kembar" atau dua kepemimpinan di tubuh perusahaan Pertamina akan memicu pertanyaan besar pada publik. "Jangan sampai pergantian ini tidak dilatarbelakangi oleh kepentingan terkait koorporasi, atau justru cenderung menguntungkan kelompok tertentu atau politis, kepentingan negara harus menjadi nomor satu mengingat Pertamina adalah BUMN," kata Marwan yang juga menjabat Direktur IRESS tersebut.