KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program diversifikasi pangan yang tengah diupayakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kemtan) dinilai masih membutuhkan komitmen yang lebih nyata. Pasalnya, sinergi antara produksi pangan alternatif seperti terigu masih minim dan komitmen serap industri juga sama kecilnya. Pengamat Pertanian Khudori menyampaikan isu utama dari diverifikasi pangan adalah akses masyarakat pada produk pangan alternatif tersebut. "Kalau warga didorong makan mocaf, maka produknya harus tersedia, dan harganya kompetitif. Bila dua faktor ini tidak tercapai maka industri mau tidak mau akan cari cara termudah," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (12/12).
Pengamat: Isu diversifikasi pangan adalah akses ke produk pangan alternatif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program diversifikasi pangan yang tengah diupayakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kemtan) dinilai masih membutuhkan komitmen yang lebih nyata. Pasalnya, sinergi antara produksi pangan alternatif seperti terigu masih minim dan komitmen serap industri juga sama kecilnya. Pengamat Pertanian Khudori menyampaikan isu utama dari diverifikasi pangan adalah akses masyarakat pada produk pangan alternatif tersebut. "Kalau warga didorong makan mocaf, maka produknya harus tersedia, dan harganya kompetitif. Bila dua faktor ini tidak tercapai maka industri mau tidak mau akan cari cara termudah," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (12/12).