JAKARTA. Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) terlalu percaya diri. Hal itu dikatakan Emrus menanggapi pernyataan Jokowi bahwa PDI-P akan menang tebal dalam Pemilu Legislatif 2014."Jokowi terlalu percaya diri, kepedean," kata Emrus saat dihubungi, Jumat (11/4/2014), menyikapi perolehan suara PDI-P berdasarkan hasil hitung cepat.Emrus mengatakan, seharusnya Jokowi sadar bahwa publik saat ini lebih percaya pada figur dibanding partai politik. Dengan begitu, Emrus menilai wajar jika perolehan suara PDI-P di pileg meleset dari target 27 persen. Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga, perolehan suara PDI-P di kisaran 19 persen.Ia mencontohkan, dalam pilgub di Sumatera Utara dan Jawa Barat, PDI-P juga gagal meraih kemenangan meski Jokowi menjadi juru kampanye bakal calon gubernur yang diusung PDI-P. Emrus yakin, dukungan publik baru akan tinggi ketika Jokowi bertarung di arena pilpres."Kemarin itu kan pileg, yang dipilih partai. Masyarakat inginnya memilih Jokowi, bukan partai," pungkasnya.Sebelumnya, Jokowi optimistis bahwa partainya akan meraih kursi di parlemen lebih dari ambang batas yang ditentukan, yakni 20 persen. Menanggapi hasil pileg versi hitung cepat, PDI-P langsung melakukan evaluasi. Kemungkinan berkoalisi dalam pilpres semakin terbuka lebar. (Indra Akuntono)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pengamat: Jokowi kepedean
JAKARTA. Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) terlalu percaya diri. Hal itu dikatakan Emrus menanggapi pernyataan Jokowi bahwa PDI-P akan menang tebal dalam Pemilu Legislatif 2014."Jokowi terlalu percaya diri, kepedean," kata Emrus saat dihubungi, Jumat (11/4/2014), menyikapi perolehan suara PDI-P berdasarkan hasil hitung cepat.Emrus mengatakan, seharusnya Jokowi sadar bahwa publik saat ini lebih percaya pada figur dibanding partai politik. Dengan begitu, Emrus menilai wajar jika perolehan suara PDI-P di pileg meleset dari target 27 persen. Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga, perolehan suara PDI-P di kisaran 19 persen.Ia mencontohkan, dalam pilgub di Sumatera Utara dan Jawa Barat, PDI-P juga gagal meraih kemenangan meski Jokowi menjadi juru kampanye bakal calon gubernur yang diusung PDI-P. Emrus yakin, dukungan publik baru akan tinggi ketika Jokowi bertarung di arena pilpres."Kemarin itu kan pileg, yang dipilih partai. Masyarakat inginnya memilih Jokowi, bukan partai," pungkasnya.Sebelumnya, Jokowi optimistis bahwa partainya akan meraih kursi di parlemen lebih dari ambang batas yang ditentukan, yakni 20 persen. Menanggapi hasil pileg versi hitung cepat, PDI-P langsung melakukan evaluasi. Kemungkinan berkoalisi dalam pilpres semakin terbuka lebar. (Indra Akuntono)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News