KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga beras masih berlanjut, dan memberikan sumbangan pada inflasi umum selama beberapa bulan terakhir. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, lonjakan harga beras yang signifikan terjadi pada bulan September 2023. Dengan kenaikan harga mencapai 5,61% bila dibandingkan dengan Agustus 2023, beras memberikan andil pada inflasi sebesar 0,18%.
Kenaikan harga beras pun terus berlanjut, hingga data BPS terbaru menunjukkan, pada pekan kedua Februari 2024, harga beras memberikan andil pada inflasi minggu tersebut sebesar 1,65%.
Baca Juga: BPS Wanti-Wanti Kenaikan Harga Beras pada Minggu Kedua Februari 2024 Sumbang Inflasi Ada yang menarik. Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono menduga bahwa kenaikan harga beras juga ada sumbangan dari perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu), yang aktivitas kampanye dilaksanakan sejak November 2023. Dari analisis tersebut, saat ada kampanye, partai politik bisa menggunakan bahan pangan untuk menggaet hati masyarakat. Di sinilah kemudian ada kompetisi permintaan beras.
“Kami masih menduga, saat adanya pemilihan, masing-masing parpol akan menarik pemilih menggunakan bahan pangan. Sehingga mengerek harga beras. Karena permintaan,” ujar Yudo kepada
Kontan.co.id, Senin (12/2). Apalagi, porsi konsumsi bahan pokok masyarakat kelas bawah besar. Sehingga, beras menjadi salah satu komoditas yang bisa menarik hati saat kampanye dilakukan. Meski demikian, Yudo juga menegaskan kalau kenaikan harga beras memang tak lepas dari peristiwa alam, yaitu kekeringan panjang atau El Niño yang melanda Indonesia dan belahan bumi lain. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari