KONTAN.CO.ID -Â JAKARTA. Tepat di tahun 2020 ini, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menggenapi satu dekade terdaftar sebagai perusahaan publik. Perusahaan plat merah ini masih terus berupaya menyehatkan kinerja bisnis, sebab selama beberapa tahun belakangan produsen baja tersebut selalu membukukan rugi bersih. Usaha untuk memulihkan kinerja selama sepuluh tahun go public dinilai berjalan lamban, banyak tantangan yang dihadapi. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia M. Faisal menilai problem Krakatau cukup komplek, namun pada intinya ada dua yakni persoalan internal dan eksternal. Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) bakal serap gas 300.000-450.000 mmbtu per bulan dari PGN (PGAS)
Pengamat: Kebijakan impor baja menggerus bisnis Krakatau Steel (KRAS)
KONTAN.CO.ID -Â JAKARTA. Tepat di tahun 2020 ini, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menggenapi satu dekade terdaftar sebagai perusahaan publik. Perusahaan plat merah ini masih terus berupaya menyehatkan kinerja bisnis, sebab selama beberapa tahun belakangan produsen baja tersebut selalu membukukan rugi bersih. Usaha untuk memulihkan kinerja selama sepuluh tahun go public dinilai berjalan lamban, banyak tantangan yang dihadapi. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia M. Faisal menilai problem Krakatau cukup komplek, namun pada intinya ada dua yakni persoalan internal dan eksternal. Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) bakal serap gas 300.000-450.000 mmbtu per bulan dari PGN (PGAS)