Pengamat: Kemungkinan Anas punya kartu truf SBY



JAKARTA. Pengamat politik Tjipta Lesmana menganggap genderang perang antara mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum padam.

Menurut Tjipta, keduanya jelas-jelas sedang berperang karena Presiden SBY tidak suka dengan eksistensi Anas. Tjipta menduga ada rahasia besar tentang SBY yang dipegang oleh Anas Urbaningrum. "Kenapa (SBY) takut? Kemungkinan Anas punya kartu truf, punya info tentang SBY yang sangat rahasia," kata Tjipta, seusai menghadiri sebuah diskusi politik, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/10/2013). Tjipta menegaskan, apa yang ia lontarkan sangat memiliki dasar. Salah satunya adalah karena Anas merupakan komisioner Komisi Pemilihan Umum di 2004, di tahun pertama SBY memenangkan pemilihan presiden. Setelah terpilih menjadi presiden, Tjipta melanjutkan, SBY lalu merekrut Anas untuk bergabung bersama Partai Demokrat. Karier Anas di partai tersebut sangat mengkilap, dan sempat menjadi Ketua Umum meski harus lengser karena tersandung kasus dugaan menerima gratifikasi dalam proyek Hambalang. Tjipta menengarai, reaksi berlebihan SBY pada Anas atau ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) mempertegas ada hal yang ditakuti oleh SBY. Bila dugaan itu salah, Tjipta meyakini SBY tak akan sibuk dengan persoalan remeh tersebut. "Jelas SBY tidak suka Anas, tidak suka kader Demokrat yang nyebrang ke PPI (ormas Anas). Harusnya SBY tidak perlu takut," ujarnya. Perseteruan Anas dan SBY terus meruncing. Terlebih setelah mencuat kabar tentang penangkapan pendiri Partai Demokrat, Subur Budhisantoso oleh Badan Intelijen Negara. Kabar ini langsung membuat SBY menginstruksikan BIN untuk klarifikasi. BIN lalu membantah telah menangkap Subur. Subur pun mengklarifikasi bahwa dirinya tak pernah ditangkap BIN. Dia menjelaskan bahwa rencananya, dia dan BIN memang dijadwalkan untuk melakukan pertemuan. SMS SBY Selanjutnya, beredar pesan singkat yang di dalamnya secara eksplisit mencantumkan nama Anas Urbaningrum dan Gede Pasek Suardika, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PPI. Loyalis Anas menduga pesan singkat itu dikirim oleh Presiden SBY. Ada beberapa butir dalam pesan singkat itu yang kabarnya dikirim kepada Sekretaris Majelis Tinggi Jero Wacik, Ketua Harian Syarief Hasan, Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin, Ketua Dewan Pembina EE Mangindaan, Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono, Direktur Eksekutif Toto Riyanto. Selain itu, pesan singkat juga dikabarkan dikirim ke empat Wakil Ketua Umum yaitu Max Sopacua, Jhonny Allen Marbun, dan Soekarwo. Namun, dari beberapa butir yang ada, baru dua butir yang beredar di kalangan wartawan. (Indra Akuntono/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan