KONTAN.CO.ID - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengungkap, mulai Senin mendatang tidak akan ada toleransi dalam pelaksanaan harga eceran tertinggi (HET) beras. Bahkan, menurutnya akan diadakan pemeriksaan bersama dengan Satgas Pangan apabila terdapat pedagang yang melanggar aturan ini. Menanggapi hal ini, pengamat pertanian Husein Sawit, mengungkap, jika kebijakan ini tetap dilaksanakan maka akan memunculkan kerugian baik kepada petani dan penggilingan padi. "Kalau HET terlalu dipaksakan maka akan seperti memakan buah simalakama, mau memajukan petani menghancurkan penggilingan. Memajukan penggilingan, memperkecil pendapatan petani," ujar Husein. Menurut Husein, jika harga gabah atau harga gabah kering panen (GKP) berada di angka Rp 4.800 atau lebih per kilogram, maka penggilingan akan menghentikan aktivitas bisnis. Pasalnya, ongkos produksi yang dibutuhkan sudah melewati HET yang ditentukan.
Pengamat: Keputusan HET bagai makan simalakama
KONTAN.CO.ID - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengungkap, mulai Senin mendatang tidak akan ada toleransi dalam pelaksanaan harga eceran tertinggi (HET) beras. Bahkan, menurutnya akan diadakan pemeriksaan bersama dengan Satgas Pangan apabila terdapat pedagang yang melanggar aturan ini. Menanggapi hal ini, pengamat pertanian Husein Sawit, mengungkap, jika kebijakan ini tetap dilaksanakan maka akan memunculkan kerugian baik kepada petani dan penggilingan padi. "Kalau HET terlalu dipaksakan maka akan seperti memakan buah simalakama, mau memajukan petani menghancurkan penggilingan. Memajukan penggilingan, memperkecil pendapatan petani," ujar Husein. Menurut Husein, jika harga gabah atau harga gabah kering panen (GKP) berada di angka Rp 4.800 atau lebih per kilogram, maka penggilingan akan menghentikan aktivitas bisnis. Pasalnya, ongkos produksi yang dibutuhkan sudah melewati HET yang ditentukan.