KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesepakatan antara pemerintah melalui holding industri pertambangan yakni PT Indonesia asahan Alumunium (Inalum) menggenggam divestasi saham 51% milik PT Freeport Indonesia (PTFI) masih menuai pro dan kontra. Khususnya terkait dengan kewajiban-kewajiban Freeport Indonesia yang belum terselesaikan. Misalnya, pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter). Banyak yang beranggapan, bila semua kewajiban yang saat ini belum dilaksanakan oleh Freeport Indonesia nantinya menjadi beban bagi Inalum.
Pengamat: Kewajiban Freeport yang belum selesai akan menjadi beban bagi Inalum
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesepakatan antara pemerintah melalui holding industri pertambangan yakni PT Indonesia asahan Alumunium (Inalum) menggenggam divestasi saham 51% milik PT Freeport Indonesia (PTFI) masih menuai pro dan kontra. Khususnya terkait dengan kewajiban-kewajiban Freeport Indonesia yang belum terselesaikan. Misalnya, pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter). Banyak yang beranggapan, bila semua kewajiban yang saat ini belum dilaksanakan oleh Freeport Indonesia nantinya menjadi beban bagi Inalum.